Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Keluarkan Tujuh Instruksi Terkait LP Tanjung Gusta

Kompas.com - 13/07/2013, 20:48 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan setidaknya tujuh instruksi dalam menangani dampak pasca-kerusuhan Lembaga Pemasyarakatn (LP) Tanjung Gusta Medan. Instruksi itu diambil dalam rapat terbatas beserta para menteri, di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (13/7/2013).

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM Djoko Suyanto mengatakan instruksi pertama adalah merelokasi para napi ke LP  yang lain tidak harus di Medan, bisa juga ke tempat lain.

Kedua, Presiden juga menginstruksikan untuk segera merehab fasilitas lapas, perkantoran dan infrastrukturnya. Selanjutnya, dalam perbaikan fasilitas lapas, diinstruksikan kepada Kapolri untuk menambah tenaga pengamanan di LP.

"Ketiga, terus mengejar sisa napi buron oleh polisi," kata Djoko. Pada insiden kerusuhan Kamis (11/7/2013) lalu, sebanyak 212 orang narapidana melarikan diri. Hingga Sabtu, sebanyak 94 orang narapidana berhasil tertangkap kembali, sementara 118 orang lainnya masih buron.

Djoko menuturkan instruksi Presiden yang keempat yakni meminta Kapolri membentuk tim investigasi guna menelusui penyebab kerusuhan. "Apa memang murni ketidakpuasan para napi atas air listrik, atau ada unsur yang lain," ucap Djoko.

Kelima, Djoko menjelaskan Menteri Hukum dan HAM telah memerintahkan seluruh lapas untuk meingkatkan kewaspadaan, terkait infrastruktur dan kebutuhan dasar naparapidana.

Selanjutnya, instruksi keenam yakni terkait dengan PP 99 tahun 2012 yang mengatur tentang pembatasan remisi bagi narapidana korupsi, narkoba, dan terorisme.

"Nanti akan membuat aturan pelaksanaan yang jelas, karena belum cukup jelas. PP ini tidak berlaku secara retroaktif, jadi berlaku sejak tanggal ditetapkannya PP tersebut. PP ini tidak dihapuskan, hanya disempurnakan petunjuk pelaksanaannya," ucap Djoko.

Instruksi Presiden yang terakhir yakni terkait anggaran penambahan kapasitas Lapas. Djoko mengaku hingga saat ini sudah terpakai anggaran Rp 1 triliun untuk penambahan kapasitas LP. Presiden menginstruksikan untuk menambah anggaran untuk membangun atau memperluas lapas yang ada.

Seperti diketahui, ratusan orang narapidana dan tahanan melarikan diri dari Lapas Tanjung Gusta, Kamis (11/7/2013). Peristiwa ini bermula saat pasokan listrik dan air ke lapas itu terhenti. Setelah itu, para napi pun melakuan provokasi hingga timbul kerusuhan di dalam lapas yang akhirnya berujung pembakaran di beberapa titik lapas.

Saat situasi kacau inilah, ratusan warga binaan itu menggunakan kesempatan kabur dengan sebelumnya menyandera 15 petugas lapas. Sebanyak lima orang tewas dalam insiden ini. Kerusuhan juga akhirnya menyebabkan kerusakan parah pada bangunan Lapas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com