"Saya kira banyak tokoh terbaik, saya kira putra atau putri terbaik," kata Prabowo saat ditanya mengenai figur yang akan mendampinginya di 2014, Jumat (12/7/2013) malam, di Jakarta.
Saat diminta tanggapannya kemungkinan duet dengan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, atau kader PDI Perjuangan Joko Widodo, Prabowo enggan menjawabnya. Ia mengaku masih menunggu hasil pemilu legislatif sebelum memutuskan calon pendamping dan mendeklarasikannya kepada publik.
'Insya Allah, kita lihat perkembangannya," ujar Prabowo.
Sebelumnya, Prabowo menyatakan bahwa deklarasi calon presiden dan calon wakil presiden dari partainya baru dilakukan setelah ada dukungan kuat dari rakyat. Dengan tegas, ia katakan bahwa sikap Gerindra adalah bekerja keras untuk mendapat dukungan rakyat. Ketika peta dukungan dari rakyat tersebut telah dianggap meyakinkan, deklarasi capres akan segera dilakukan.
Prabowo juga mengaku tak takut menghadapi ambang batas (presidential threshold) pengusungan capres yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.
Adapun pembahasan revisi UU Pilpres ini sudah berkali-kali ditunda lantaran persoalan satu pasal, yakni pada Pasal 9 UU Pilpres. Di dalam pasal itu disebutkan bahwa pasangan capres dan cawapres hanya bisa diajukan partai politik dan gabungan partai politik yang memiliki 20 persen kursi di parlemen dan 25 persen suara nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.