Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tak Ada Agenda Politik dalam Pertemuan Surya Paloh-Ical"

Kompas.com - 11/07/2013, 14:10 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golkar membantah kesepakatan berkoalisi dengan Partai Nasdem. Hal ini menyusul kedatangan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie dalam acara buka puasa bersama Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh, Rabu (10/7/2013).

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan, pertemuan itu tidak mengindikasikan apa pun.

"Pertama, tidak mengindikasikan apa-apa. Kedua tokoh ini hanya memanfaatkan bulan suci Ramadhan sebagai waktu yang tepat untuk melakukan silaturahim. Memperbaiki hubungan yang sudah baik selama ini," ujar Tantowi di Kompleks Parlemen, Kamis (11/7/2013).

Tantowi mengatakan, informasi yang menyebutkan adanya ketegangan antara Ical dan Surya Paloh tidak benar. Ical dan Surya Paloh, kata dia, adalah teman baik dan sama-sama tokoh Golkar.

"Tidak ada agenda politik apa pun di balik pertemuan itu. Artinya setelah bertemu dengan Surya Paloh, Ical akan melakukan pertemuan serupa dengan tokoh-tokoh lain selama Ramadhan ini," kata Tantowi.

Menurut Tantowi, dalam Pilpres 2014, Partai Golkar dipastikan akan berkoalisi. Namun, belum ada komunikasi formal apa pun yang dibangun Partai Golkar untuk menjalin koalisi saat ini.

"Koalisi Golkar itu terbuka dengan partai mana pun. Dalam usung capres dan cawapres, kami tetap akan utamakan koalisi. Koalisi itu sebuah keniscayaan," katanya.

Tantowi mengatakan, Partai Golkar tidak mendikotomikan ideologi dalam menggandeng mitra koalisi dalam Pilpres 2014 mendatang. Partai Nasdem pimpinan Surya Paloh bisa saja menjadi partner koalisi Golkar.

"Sama, kan partai nasionalis semua. Dengan partai Islam pun sanggup untuk melakukan koalisi," ucapnya.

Ical sambangi Surya Paloh

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie menyempatkan diri hadir dalam acara buka bersama di DPP Partai Nasdem pada Rabu (10/7/2013). Padahal, hubungan Ical dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sempat renggang pada tahun 2009 lalu saat masih sama-sama di Partai Golkar hingga akhirnya Surya keluar dari partai berlambang pohon beringin itu. Paloh kemudian mendirikan organisasi massa Nasdem.

Surya Paloh menyatakan, pihaknya terbuka untuk berkoalisi dengan Partai Golkar pada Pemilu 2014. Hal senada dikatakan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie saat menghadiri acara buka puasa bersama di Kantor DPP Partai Nasdem, Rabu (10/7/2013).

"Kita bersahabat. Kenapa tidak harus saling membantu? Kalau Ical minta bantuan, saya akan siap membantu. Kalau tidak sanggup, ya, gimana. Bukan tidak mungkin komunikasi politik dengan saling menghargai," kata Surya.

Ical pun menjawab bahwa kemungkinan untuk berkoalisi dengan Nasdem selalu ada. "Jadi, bisa saja ada silaturahim politik. Untuk berkoalisi, bisa saja. Kenapa tidak?" kata Ical.

Surya mengaku telah lama menjalin persahabatan dengan Ical. Keduanya juga membantah bahwa pertemuan ini merupakan yang pertama setelah Surya meninggalkan Golkar dan mendirikan Nasdem.

"Padahal, esensi kehidupan, bukan musuhan. Ada baiknya silaturahim politik. Kita berbeda pandangan, kita tetap berkawan," kata Ical.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Nasional
PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

Nasional
Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com