"Ya, memang ada pemikiran cawapres perempuan. Pak Prabowo bertekad 30 persen dari menterinya itu dari perempuan atau bisa juga menduduki jabatan yang setara," ujar Muzani.
Muzani menuturkan wacana menduetkan Prabowo dengan cawapres dari kalangan perempuan muncul dengan pertimbangan sebagian besar masyarakat Indonesia adalah perempuan. Dengan demikian, kaum perempuan harus diberikan tempat dalam perpolitikan tanah air. Saat ini, kata Muzani, komunikasi sudah dilakukan dengan sejumlah tokoh.
"Sudah sangat intensif hal ini dibicarakan di internal. Saya dan Pak Prabowo sendiri sudah aktif menjalin komunikasi dengan tokoh-tokoh," imbuh Muzani.
Hanya, anggota Komisi I DPR ini tak mau menyebutkan sosok calon pendamping wakil presiden bagi Prabowo yang dimaksudkannya. Muzani pun mengelak saat ditanyakan tentang sejumlah tokoh politisi perempuan yang sempat masuk dalam bursa capres, seperti Puan Maharani.
"Ya, sebut saja semuanya. Pokoknya bukan dari Gerindra," imbuh Muzani.
Sebelumnya, beredar sejumlah nama yang digadang-gadang menjadi pendamping Prabowo. Mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Namun, Partai Gerindra masih menunggu pembahasan RUU Pilpres di parlemen dan juga hasil pemilihan legislatif pada 2014.