"Jadi sudah ada ketentuan tentang penggunaan jaringan media, semua harus setara menggunakan itu. Tidak bisa dieksploitasi masing-masing jaringan media yang dimiliki untuk kepentingan calon itu sendiri," ujar Chairuman, di Kompleks Parlemen, Senin (1/7/2013).
Menurut Chairuman, sebagian besar perusahaan media saat ini sudah menjadi perusahaan terbuka. Sehingga, pemilik jaringan media tidak bisa memaksakan kehendaknya dengan memasukkan konten sesuai pilihan politiknya.
"Partai itu tidak ada yang punya media, yang ada adalah pribadi-pribadi. Karena ini semua perusahaan terbuka, harus ada pertanggungjawaban komersial. Jadi, partai politik walaupun ada individunya pengusaha media, ya tidak bisa seenaknya, dong. Aa kode etik yang harus dijaga," papar Chairuman.
Lebih lanjut, Chairuman menilai, Partai Hanura pasti memiliki perhitungan sendiri dengan menduetkan Wiranto dan Hary Tanoe jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan Pilpres 2014 dilakukan.
"Semua parpol punya hitungan masing-masing, kita lihat saja tepat atau tidak," kata Chairuman.
Seperti diberitakan, Partai Hanura akan menetapkan Wiranto-HT yang akan diusung sebagai capres dan cawapres. Penetapan pasangan ini dilakukan setahun sebelum pelaksanaan pilpres. Di Partai Hanura, Hary Tanoe baru saja bergabung dan langsung dilantik sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu partai ini. Rencananya pendeklarasian keduanya akan dilakukan pada Selasa (2/7/2013) besok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.