Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50 Detik Arahan Presiden soal Penanggulangan Bencana Asap

Kompas.com - 25/06/2013, 12:10 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberi arahan kepada Satgas Penanggulangan Bencana Asap di Skuadron 17 Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa ( 25/6/2013 ). Arahan Presiden itu tidak sampai 50 detik.

Awalnya, Presiden melihat kesiapan pesawat Hercules, CN 295, dan CN 235 yang akan dikirim ke Riau. Setelah itu, SBY memasuki Skuadron 17. Di sana sudah berbaris sebanyak 1.400 orang dari TNI, Polri, dan Kementerian Kehutanan yang akan dikirim ke Riau hari ini. Mereka sudah siap sejak pagi tadi dan melakukan beberapa kali geladi bersih.

Di dalam skuadron, tanpa duduk, SBY langsung naik ke atas podium.

"Para prajurit TNI, Polri, dan anggota Satgas yang saya cintai. Kalian sudah tahu tugasnya apa?," kata SBY melalui alat pengeras suara.

"Tahuuu..," jawab anggota Satgas serentak.

"Tugas apa?" tanya SBY.

"Padamkan api," timpal para anggota Satgas.

"Mengatasi kebakaran dan asap yang ada di Kepulauan Riau. Jelas?" kata SBY.

"Jelasss...," jawab Satgas.

"Sanggup melaksanakan?" tanya SBY.

"Siappp...," kata Satgas.

SBY lalu menutup arahan.

"Kalau sanggup melaksanakan, laksanakan dengan baik. Selesai," kata Presiden.


Setelah itu, Presiden dan rombongan langsung meninggalkan skuadron menuju bandara untuk bertolak ke Bali. Para prajurit TNI tampak bingung menyikapi singkatnya apel.

Sebelumnya, Presiden memutuskan pemerintah pusat mengambil alih penanganan kebakaran di Riau dibantu unsur lain. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif ditunjuk sebagai pemimpin Satgas. Presiden menilai Pemprov Riau terlambat dalam antisipasi dan penanggulangan awal kebakaran dalam sepekan terakhir.

Presiden juga meminta maaf kepada Malaysia dan Singapura yang terkena dampak asap. Tentu tidak ada niat Indonesia atas apa yang terjadi ini. Kami bertanggung jawab untuk terus mengatasi apa yang sedang kami laksanakan sekarang ini, kata Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

    Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

    Nasional
    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Nasional
    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Nasional
    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Nasional
    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    Nasional
    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Nasional
    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Nasional
    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Nasional
    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    Nasional
    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Nasional
    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Nasional
    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Nasional
    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    Nasional
    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com