Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Sidang Perdana, Luthfi Akan Didampingi Dokter

Kompas.com - 22/06/2013, 15:47 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq, akan menghadapi sidang perdananya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (24/6/2013), dengan didampingi dokter. Dia didampingi dokter karena mengidap ambeien yang dikhawatirkan menganggu proses persidangan.

"Mudah-mudahan ambeiennya bisa sembuh. Dalam proses persidangan nanti, di bawah pengawasan dokter spesialis," kata salah satu pengacara Luthfi, Zainuddin Paru saat dihubungi, Sabtu (22/6/2013).

Menurut Paru, akan ada dokter dari Komisi Pemberantasan Korupsi dan dokter spesialis dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo yang akan hadir dalam persidangan Senin pekan depan.

"Kalau misalnya dalam proses persidangan diperlukan tindakan medis, akan kami ajukan permohonan," tambahnya.

Paru juga mengungkapkan, penyakit ambeien kliennya sudah masuk stadium tiga. Saat proses pemeriksaan di KPK, katanya, pihak Luthfi telah mengajukan permohonan kepada penyidik KPK agar diperbolehkan operasi.

"Artinya bukan Pak LHI (Luthfi) yang tidak mau, tapi memang semua kan harus melalui izin KPK, di semua tingkatan tentunya, baik di penyidikan maupun penuntutan," kata Paru.

Jika kemudian dalam proses persidangan nantinya ambeien Luthfi sangat menganggu, kata Paru, pihaknya kemungkinan akan kembali mengajukan permohonan operasi kepada majelis hakim.

KPK menetapkan Luthfi sebagai tersangka atas dugaan menerima pemberian hadiah atau janji terkait kepengurusan kuota impor daging sapi. Dia diduga menerima pemberian tersebut bersama-sama orang dekatnya, Ahmad Fathanah. Belakangan, KPK menjerat Fathanah dan Luthfi dengan pasal tindak pidana pencucian uang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    Nasional
    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Nasional
    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Nasional
    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Nasional
    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    Nasional
    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Nasional
    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Nasional
    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Nasional
    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    Nasional
    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Nasional
    Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

    Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

    Nasional
    Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

    Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

    Nasional
    KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

    KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

    Nasional
    Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

    Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

    Nasional
    PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

    PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com