SINGAPURA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan menghargai semua prediksi mengenai ekonomi Indonesia masa mendatang. Namun, Presiden mengatakan semua pihak harus sadar bahwa 'ramalan' tersebut hanya dapat dicapai melalui kerja keras dan diselesaikannya semua masalah yang ada.
"Semua itu menambah kepercayaan diri, namun hal itu semua bukan sesuatu yang dianugerahkan. Masa depan kita harus disusun dan dibuat," kata kata Presiden saat berpidato atas penganugerahan doktor honoris causa kepadanya dari Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura, Senin (22/4/2013). Keberlanjutan keberhasilan dari apa yang sudah dicapai sampai saat ini, imbuh Presiden, harus diupayakan.
"Pemimpin Indonesia di masa mendatang harus mampu melanjutkan kemampuan adaptasi, mengembangkan transformasi, menghubungkan Indonesia dengan dunia, dan membuat banyak keputusan berat," kata Presiden. Dia mengatakan meski Indonesia telah banyak mencapai prestasi di bidang demokrasi, ekonomi, dan bidang lainnya, namun masih ada sejumlah masalah yang harus diselesaikan.
Pembangunan infrastruktur, sebut Presiden, adalah salah satu masalah prioritas, mengingat bentangan wilayah Indonesia yang sangat luas. "Kami juga terus memperkuat hukum dan pemerintahan yang bersih. Kami terus melanjutkan upaya pemberantasan korupsi," tegasnya.
Di bidang harmonisasi etnis dan kultur, lanjut Presiden, pemerintah terus mendorong terjaganya harmonisasi tersebut karena merupakan bagian dari kepentingan nasional. Dalam 100 tahun kemerdekaan Indonesia pada 2045 mendatang, Yudhoyono berkeyakinan Indonesia akan tetap tampil sebagai negara yang dewasa secara politik, stabil, aman, memiliki kapabilitas ekonomi, serta memberi kontribusi bagi stabilitas kawasan dan dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.