JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Pelaksana Kongres ke-28 HMI menduga kuat ada intervensi salah satu partai politik pada pelaksanaan acara.
"Meskipun sudah berjalan selama sembilan hari atau sudah lewat empat hari dari waktu yang ditentukan, agenda Kongres HMI masih berkutat pada sidang pleno dua yang membahas Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) PBHMI," kata Ketua Pelaksana Nasional Kongres ke-28 HMI, Muhammad Chairul Basyar dalam siaran persnya, Minggu (24/3/2013) malam.
“Kami berhadapan dengan deadlock karena pelaksanaan sidang sudah lebih dari empat hari dari waktu yang ditentukan. Dalam sembilan hari pelaksanaan Kongres, kami baru sampai pada tahap pembahasan LPJ PBHMI yang belum juga terlaksana,” ujar Chairul Basyar.
Menurut Ilung, panggilan akrab Chairul Basyar, panitia menduga kuat ada campur tangan salah satu parpol dalam pelaksanaan kongres tersebut. Dugaan kuat itu berdasarkan pada bukti-bukti bahwa kader parpol turut bermain dalam pengacauan kongres yang sudah berlangsung sejak Jumat (15/3/2013). Campur tangan para tokoh parpol dan juga alumni organisasi itu dinilai sudah sangat berlebihan.
Dijelaskan, pada Jumat 22 Maret, beberapa ketua umum Badan Koordinasi (BADKO) HMI, Presidium Sidang, Majelis Pengawas dan Konsultasi (MPK) PBHMI bertemu dengan Akbar Tanjung, mantan Ketua Umum Gokar dan salah satu Ketua Presidium KAHMI, di kediamannya. Hadir dalam pertemuan tersebut Taufik Hidayat Presidium Nasional KAHMI dan yang juga anggota DPR RI dari Partai Golkar.
Sebagai kader HMI, Ilung mengatakan, panitia bersama para anggota lain yang aktif akan melawan kepentingan-kepentingan tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.