JAKARTA, KOMPAS.com - Artis dangdut Rhoma Irama menemui pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/1/2013). Kali ini, Rhoma mewakili DPP Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia (Pammi).
Rhoma mengatakan, kedatangannya dan anggota Pammi lainnya untuk menyampaikan dukungan kepada MPR terkait program empat pilar, yakni Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945. Menurut dia, jutaan anggota Pammi sangat komitmen untuk mengamalkan program tersebut.
Ketika disinggung langkahnya ketika menjadi juru kampanye pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli di Pilkada DKI Jakarta 2012 yang dinilai berbagai pihak bertentangan dengan empat pilar, Rhoma membantahnya.
"Masalah isu SARA itu pemelintiran isu. Itu bukan SARA," kata pria berjambang yang ingin menjadi presiden ketujuh Indonesia itu.
Seperti diberitakan, Rhoma sempat menyinggung isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) ketika mengkampanyekan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli saat menghadapi pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama. Menurut Rhoma, kampanye dengan mengusung isu SARA dibenarkan. Sikap Rhoma itu kemudian dikritik berbagai kalangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.