Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ditahan KPK, Tersangka Kasus Al Quran Berterima kasih

Kompas.com - 18/12/2012, 19:50 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka kasus dugaan korupsi penganggaran proyek Al Quran dan laboratorium Kementerian Agama Dendy Prasetya berterima kasih kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi yang tidak menahannya seusai pemeriksaan, Selasa (18/12/2012). Dendy mengaku masih sakit setelah mengalami kecelakaan beberapa bulan lalu.

Seperti sebelum, anak anggota Dewan Perwakilan Rakyat Zulkarnaen Djabar itu menggunakan tongkat dan kursi roda saat memenuhi panggilan pemeriksaan KPK. "Saya sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada penyidik KPK yang memberikan toleransinya kepada saya, soalnya saya kemarin baru infeksi tulang. Jadi alhamdulillah, teman-teman KPK masih melihat kondisi saya seperti ini, dan mau memberikan toleransi. Saya dikasih waktu untuk pulang," ujar Dendy saat meninggalkan Gedung KPK, Jakarta.

Pengacaranya, Erman Umar, menyampaikan hal senada. Erman mengaku sudah mengirimkan surat ke KPK yang isinya meminta agar kliennya tidak ditahan atau dijadikan tahanan rumah saja. Surat permintaan itu dikirimkan ke KPK karena Erman menduga lembaga antikorupsi itu akan menahan kliennya seusai pemeriksaan sebagai tersangka hari ini. Apalagi, berkas pemeriksaan Dendy segera lengkap atau P21.

Menurut Erman, kliennya tidak layak ditahan hari ini. Patah tulang yang diderita Dendy mengalami infeksi kemarin. "Panasnya jadi 40 derajat, tiga kali seminggu harus dirawat, harus terapi patah tulangnya," ungkap Erman.

Sejauh ini, Erman mengaku belum mendapat jawaban dari pihak KPK mengenai permintaan Dendy tersebut. Meskipun berharap tidak ditahan, pihak Dendy tetap menyerahkan speenuhnya kepada KPK. "Itu kewenangan KPK. Cuma harapannya, kita tetap diberi peluang untuk berobat. Kalau jadi tahanan rumah mungkin, lebih cepat pemulihannya," ujar Erman.

Dalam kasus ini, Dendy dan ayahnya, Zulkarnaen diduga menerima pemberian lebih dari Rp 10 miliar terkait penganggaran proyek Al Quran dan laboratorium Kementerian Agama. Beberapa waktu lalu, KPK menahan Zulkarnaen di Rumah Tahanan Jakarta Timur Cabang KPK yang berlokasi di Kompleks Pomdam Jaya, Guntur, Jakarta.

Berita terkait kasus ini dapat diikuti dalam "Dugaan Korupsi Pengadaan Al Quran"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

    PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

    Nasional
    Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

    Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

    Nasional
    Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

    Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

    Nasional
    Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

    Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

    Nasional
    Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

    Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

    Nasional
    Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

    Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

    Nasional
    Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

    Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

    Nasional
    CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

    CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

    Nasional
    Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

    Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

    Nasional
    Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

    Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

    Nasional
    Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

    Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

    Nasional
    Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

    Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

    Nasional
    Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

    Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

    Nasional
    Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

    Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

    Nasional
    Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

    Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com