JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo berharap agar jajaran pemerintah daerah, para tokoh masyarakat, dan tokoh agama lebih berperan dalam antisipasi konflik di daerah masing-masing. Pencegahan konflik, kata Kapolri, jangan hanya dibebankan kepada Kepolisian.
"Ini (konflik) sudah berkali-kali. Artinya kita harus lebih keras lagi terutama dalam pembinaan wilayah. Artinya bagaimana mengelola wilayah, baik tokoh masyarakat, ulama, dan pemda harus sinergi," kata Kapolri di Jakarta, Selasa (30/10/2012).
Hal itu dikatakan Kapolri ketika dimintai tanggapan sejumlah konflik horizontal di daerah belakangan ini. Terakhir, bentrok antarwarga di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. Bentrokan itu menewaskan hingga 14 orang.
Kapolri mengatakan, terkadang konflik di daerah berawal dari permasalah sepele seperti yang terjadi di Lampung. Setiap daerah, kata dia, memiliki ciri masyarakat yang berbeda-beda. Untuk itu, para tokoh dan pemda yang mengerti karakter warga diharapkan bisa melakukan langkah antisipasi.
"Semua punya kekhasan, karakteristik. Langkah pencegahan harus sama-sama kita lakukan, bukan hanya Kepolisian. Soal pelanggaran hukum akan kita lakukan penegakan hukum," pungkas Kapolri.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Aboe Bakar Al Habsy menyayangkan aparat keamanan tidak bisa membendung aksi massa meskipun sudah menurunkan pasukan. Menurut dia, seharusnya bisa segera diatasi dengan penempatan personil secara tepat lantaran konflik di Lampung bukan pertama kali terjadi.
"Konflik harus segera dihentikan. Jangan sampai menjadi konflik beruntun. Aparat harus mengedepankan pendekatan persuasif dan akar masalah harus diurai dengan baik," kata Aboe Bakar.
Seperti diberitakan, bentrok antarwarga terjadi Desa Sidoreno, Way Panji, dan beberapa desa di Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan terjadi sejak Sabtu (27/10/2012) hingga Senin kemarin. Bentrokan terjadi karena warga mendapat kabar dua gadis Lampung asal Desa Agom yang sedang mengendarai sepeda motor mendapatkan gangguan dari pemuda asal Desa Balinuraga sehingga terjatuh dan mengalami luka-luka.
Insiden itu diduga memicu kemarahan warga Desa Agom, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan. Ratusan warga Agom langsung mendatangi Desa Balinuraga. Bentrokan pun tidak terhindarkan.
Selengkapnya, baca di topik "BENTROK WARGA DI LAMPUNG SELATAN"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.