Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada "Grand Design" untuk Jatuhkan Polri?

Kompas.com - 23/10/2012, 10:45 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ledakan yang terjadi di Poso, Sulawesi Tengah, pada Senin (22/10/2012) pagi, menambah daftar panjang pekerjaan rumah polisi dalam menjaga keamanan. Pada saat yang bersamaan, Polri juga harus bergelut dengan kasus dugaan korupsi simulator yang diduga melibatkan para petinggi Polri.

Rentetan kasus yang tengah mendera korps Bhayangkara ini diduga sudah direncanakan kelompok tertentu menjelang pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Keamanan Nasional (Kamnas). Dalam rancangan itu, TNI akan diberikan kewenangan lebih besar daripada Polri. Hal ini diungkapkan anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Trimedya Pandjaitan, Senin (22/10/2012), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan.

"Tidak menutup kemungkinan ini adalah sebuah grand design kalau Polri tidak mampu menangani, bisa jadi urusan keamanan kembali ke tentara. Ini yang selalu kami ingatkan ke pimpinan Polri," ujar Trimedya.

Dugaan adanya upaya melemahkan Polri, lanjut Trimedya, terlihat dari kasus-kasus yang menjatuhkan citra kepolisian seperti kasus simulator, kasus Mesuji, kekerasan di Nusa Tenggara Barat, dan terbunuhnya dua anggota kepolisian yang hilang di Poso.

"Kami memang bisa salah, tetapi ada dugaan ke arah sana. Upaya down grade Polri secara sistematis terkait dengan lobi-lobi RUU Kamnas. Di sisi lain, upaya Polri memulihkan nama baiknya terlihat lambat. Jadi, citra Polri semakin tidak baik," katanya.

Trimedya berharap, Polri bisa memperbaiki kinerja dan meningkatkan deteksi dini. Deteksi dini perlu ditingkatkan agar Polri tidak terlihat "kecolongan".

"Selama ini, kelihatannya Polri kecolongan terus," ujarnya.

Pada Senin kemarin, terjadi dua kali ledakan di Kota Poso, Sulawesi Tengah, sekitar pukul 06.15, tepatnya di pos lalu lintas Poso. Akibatnya, dua orang terluka, yakni Bripda Rusliadi yang terkena serpihan bom pada pantat dan tangan serta seorang satpam BRI yang mengalami luka di tangan kiri. Ledakan ini juga mengakibatkan pos lalu lintas rusak di bagian belakang. Peristiwa ini terjadi setelah pekan lalu dua anggota kepolisian, yakni Brigadir Sudirman dan Briptu Andi Sapa ditemukan tewas di Taman Jeka, tidak jauh dari kawasan pelatihan militer kelompok teroris. Keduanya ditemukan tewas dengan leher tergorok senjata tajam dan terkubur dalam satu lubang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

    Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

    Nasional
    Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

    Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

    Nasional
    Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

    Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

    Nasional
    Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

    Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

    Nasional
    Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

    Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

    Nasional
    Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

    Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

    Nasional
    Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

    Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

    Nasional
    Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

    Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

    Nasional
    Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

    Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

    Nasional
    Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

    Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

    Nasional
    Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

    Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

    Nasional
    Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

    Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

    Nasional
    Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

    Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

    Nasional
    Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

    Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

    Nasional
    PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

    PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com