Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Tidak Benar Penyidik KPK Yuri Tersangka

Kompas.com - 16/10/2012, 13:57 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Timur Pradopo mengungkapkan, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) asal Polri AKP Yuri Siahaan belum ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penganiayaan pencuri sarang walet di Bengkulu. Kasus ini terjadi pada tahun 2004. Nama Yuri sempat disebut-sebut telah ditetapkan tersangka bersama penyidik KPK lainnya, Kompol Novel Baswedan, dalam kasus yang sama.  

"Tidak benar jika Yuri sudah ditetapkan sebagai tersagka," kata Timur, dalam konferensi pers Rapat Paripurna Tingkat Menteri (RPTN), di Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Selasa (16/10/2012).

Timur mengatakan, hingga saat ini, Bareskrim Polri masih mendalami kasus dugaan penganiayaan itu. Polri, lanjutnya, baru sebatas menetapkan Kompol Novel sebagai tersangka. Menurut Timur, penyidik masih mendalami barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian. Barang bukti tersebut akan digunakan untuk mencocokkan keterangan para saksi.

"Polri dalam menangani kasus itu bertindak sesuai ketentuan hukum," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian Republik Indonesia Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan, salah satu penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penganiayaan enam pencuri sarang walet di Bengkulu. Kasus tersebut turut menyeret salah seorang penyidik KPK Kompol Novel Baswedan sebagai tersangka. Selain penyidik KPK, polisi turut menetapkan status tersangka pada salah seorang perwira menengah dari salah satu Polda di Indonesia. Namun, ia tak menyebutkan identitas penyidik tersebut.

"Sudah, sebagian tersangka. Intinya belum dilakukan pemeriksaan. Dalam proses pemeriksaan saksi, mereka sudah menjadi bagian yang dipersangkakan," kata Boy di Jakarta, Sabtu (13/10/2012).

Sementara itu, dari KPK, Juru Bicara KPK Johan Budi dan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan, pihaknya belum mengetahui informasi adanya penyidik lain selain Novel yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Kini diungkitnya kembali kasus di Bengkulu dengan menyeret Novel, kita pulangkan ke Mabes Polri dengan pertanyaan 'Siapkah beliau mempertanggungjawabkan kepada Allah kelak?' Apalagi jika benar Yuri penyidik KPK diseret juga'," kata Busyro, Minggu (14/10/2012).

Berita terkait dapat diikuti dalam topik "Novel Baswedan dan Tuduhan Penganiayaan"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

    Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

    Nasional
    PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

    PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

    Nasional
    Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

    Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

    Nasional
    Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

    Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

    Nasional
    KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

    KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

    Nasional
    Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

    Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

    Nasional
    Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Sapa Anies-Cak Imin: Yang Saya Cintai...

    Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Sapa Anies-Cak Imin: Yang Saya Cintai...

    Nasional
    Prabowo-Gibran Ditetapkan Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Tepuk Tangan Bergema Berulang Kali

    Prabowo-Gibran Ditetapkan Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Tepuk Tangan Bergema Berulang Kali

    Nasional
    Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian akibat Stroke Capai 330.000

    Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian akibat Stroke Capai 330.000

    Nasional
    Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

    Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

    Nasional
    KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

    KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

    Nasional
    PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

    PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

    Nasional
    Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

    Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

    Nasional
    AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward”, Pilkada di Depan Mata

    AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward”, Pilkada di Depan Mata

    Nasional
    Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

    Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com