Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Penembakan Kepala Kampung di Papua Diketahui

Kompas.com - 02/07/2012, 11:47 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen Marciano Norman mengatakan, aparat penegak hukum telah mengetahui pelaku penghadangan dan penembakan terhadap mobil yang ditumpangi Komandan Batalyon 431 Komando Cadangan Strategis Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Kostrad) Letkol Indarto di Distrik Arso Timur, Keerom, Papua.

Aksi baku tembak anggota Kostrad dan pelaku penembakan menyebabkan Kepala Kampung Sawytami, Johanes Yanufrom (30), yang kebetulan melintas di daerah tersebut tewas tertembak.

"Mereka lari ke daerah perbatasan. Kita perkirakan mereka itu kelompok yang memang ada di perbatasan. Jadi itu bagus. Dalam arti, pengelompokan sudah semakin terarah sehingga operasi yang dilakukan lebih mudah," kata Marciano kepada para wartawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (2/7/2012).

Kendati demikian, sambung Marciano, intelijen tetap melakukan pendalaman mengenai kemungkinan adanya pihak-pihak lain, termasuk asing, yang turut terlibat dalam aksi kekerasan di Papua.

Ditambahkan, Pemerintah Indonesia terus mengimbau kepada masyarakat Papua untuk bersama-sama menjaga keamanan di Papua. Marciano menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat Papua dalam menjaga stabilitas di Bumi Cenderawasih.

"Untuk mereka yang turun ke jalan (separatis), pintu NKRI selalu terbuka," katanya.

Terkait insiden penghadangan dan penembakan, Panglima Komando Daerah Militer XVII Cenderawasih Mayor Jenderal Erwin Syafitri menduga hal tersebut dilakukan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang dipimpin Lambert Peukikir. Namun, Ketua Dewan Adat Keerom Hubert Kwambre meragukan bahwa penembak Johanes adalah anggota OPM.

"Mereka pasti mengenalnya. Ia adalah kepala kampung. Apalagi saat itu Johanes juga tidak pakai helm," katanya.

Hubert bersama beberapa tokoh di Keerom akan membentuk tim untuk menginvestigasi kasus itu.

Namun, aktivis hak asasi manusia di Keerom, John Jonga, mengatakan, "Tak tahu siapa yang menembak Johanes." Johanes baru tiga bulan menjadi kepala kampung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

    Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

    Nasional
    Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

    Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

    Nasional
    Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

    Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

    Nasional
    Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

    Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

    Nasional
    Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

    Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

    Nasional
    TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

    TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

    Nasional
    Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

    Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

    Nasional
    Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

    Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

    Nasional
    Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

    Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

    Nasional
    Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

    Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

    Nasional
    Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

    Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

    [POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

    Nasional
    Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

    Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

    Nasional
    Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

    Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com