Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Mantan Tentara KNIL Masih Menerima Gaji ke-13?

Kompas.com - 15/06/2012, 20:30 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Ketua DPR Marzuki Alie tidak tahu-menahu jika pemerintah akan memberi gaji atau tunjangan ke-13 kepada keluarga mantan Tentara Kerajaan Hindia Belanda (Koninklijke Nederlandsch-Indische Leger/KNIL) dan Koninklijk Marine (KM). Tunjangan itu akan dibayarkan pada akhir Juni.

"Tidak tahu. Mungkin masih ada keluarga atau keturunan mantan KNIL di Indonesia," ujar Marzuki saat dikonfirmasi Kompas, Jumat (15/6/2012) malam ini di Jakarta.

Menurut Marzuki, DPR tidak mengetahui jumlah penerima tunjangan mantan tentara KNIL/KM dan nominal anggarannya. "Yang punya tentu Kementerian Pertahanan dan Keamanan, selain juga Kementeria Keuangan," ujarnya.

Marzuki mengatakan, keluarga mantan tentara KNIL/KM mungkin saja hingga kini masih ada yang hidup dan berhak menerima tunjangan tersebut. "Akan tetapi, biasanya, jika ada anak atau keturunan mantan tentara KNIL/KM sudah beranjak dewasa, mereka tidak berhak lagi menerima tunjangan tersebut," jelas Marzuki.

Berdasar Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 57 Tahun 2012 tentang Penerimaan Pemberian Gaji/Pensiun/Tunjangan Bulan Ke-13 dalam Tahun Anggaran 2012 kepada Pegawai Negeri, Pejabat Negara dan Peneriman Pensiun atau Tunjangan, penerima tunjangan gaji ke-13 di antaranya mantan KNIL/KM. Tujuan pemberian gaji dan tunjangan ke-13 adalah untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga pegawai, pejabat negara, peneriman pensiun dan tunjangan. Ketentuan pemberian tunjangan kepada keluarga mantan tentara KNIL/KM, tercantum pada Pasal 1 angka 4 huruf e PP Nomor 57 Tahun 2012.

PP tersebut diteken Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, akhir Mei 2012. Besarnya tunjangan kepada mantan KNIL/KM adalah sebesar tunjangan bulan Juni yang akan dibayarkan.

Meskipun KNIL melayani pemerintahan Hindia-Belanda, banyak di antara anggota-anggotanya berasal dari penduduk bumiputra di Hindia-Belanda, orang-orang Indo-Belanda atau bukan orang-orang Belanda. Di antara mereka yang pernah menjadi anggota KNIL pada saat menjelang kemerdekaan adalah Oerip Soemohardjo, E Kawilarang, AH Nasution, Gatot Soebroto, Soeharto, dan TB Simatupang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com