JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin, membantah punya kedekatan dengan mantan Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi, Brigadir Jenderal (Pol) Yurod Saleh.
Hal itu diungkapkan Nazaruddin sebelum menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (7/3/2012). Menurut Nazaruddin, saat diperiksa penyidik KPK, dia pernah hendak menemui pimpinan KPK untuk bertanya seputar kasus yang melilit istrinya, Neneng Sri Wahyuni. Namun, kata Nazar, saat itu pimpinan KPK tidak ada di tempat, yang ada hanya Direktur Penyidikan, Yurod Saleh.
"Waktu itu saya diperiksa pertama kali di KPK, saya diperiksa sama penyidik namanya Novel. Waktu selesai di BAP saya bilang 'Pak saya minta tolong mau ketemu pimpinan KPK nanya tentang istri saya yang ditersangkakan'. Katanya, Pak pimpinan tidak ada, adanya dirdik (direktur penyidikan) dan yang saya tanya soal istri saya. Jadi tidak ada omongan lain-lain kaya di media saya punya kedekatan denganya," papar Nazaruddin.
Seperti diberitakan, KPK mengembalikan Yurod ke institusi asalnya, Mabes Polri atas alasan penyegaran dan menjaga independensi. Yurod dinilai memiliki kedekatan dengan Nazaruddin. Berdasarkan penelusuran Kompas di KPK, Yurod sempat diperiksa Pengawas Internal KPK atas kedekatannya dengan Nazaruddin. Dia sempat terekam kamera CCTV di KPK berpelukan dan mencium pipi Nazaruddin saat mantan Bendahara Umum Partai Demokrat tersebut diperiksa KPK. Kedekatan Yurod dengan Nazaruddin sebenarnya sudah terjadi sejak yang bersangkutan belum masuk KPK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.