Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Bidik Tersangka Baru Wisma Atlet Lainnya

Kompas.com - 28/02/2012, 22:24 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com —  Kasus dugaan korupsi wisma atlet SEA Games tidak berhenti sampai penetapan Muhammad Nazaruddin dan Angelina Sondakh sebagai tersangka. Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi mengatakan, pihaknya tengah menelusuri dugaan penggelembungan harga dalam pengadaan proyek wisma atlet SEA Games 2011 senilai Rp 191 miliar itu. Jika ditemukan dua alat bukti yang cukup, akan ada tersangka baru kasus ini.

"Kasusnya masih dikembangkan lagi, soal pengadaan (proyek). Kemungkinan tersangka baru itu ada selama ditemukan dua alat bukti yang cukup," kata Johan, di Jakarta, Selasa (28/2/2012).

Terkait pengembangan kasus wisma atlet SEA Games ini, KPK melakukan penelusuran terhadap keterangan para terdakwa maupun para saksi. Baik yang diperiksa dalam persidangan maupun dalam proses penyidikan di KPK. Adapun terdakwa kasus ini adalah Muhammad Nazaruddin yang diduga menerima suap Rp 4,6 miliar dari Mindo Rosalina Manulang dan Mohamad El Idris terkait pemenangan PT Duta Graha Indah (PT DGI) sebagai pelaksana proyek wisma atlet SEA Games. Mindo divonis 2,5 tahun penjara, sementara Idris divonis 2 tahun dalam kasus ini.

Sementara Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharam, yang dianggap terbukti menerima suap dari Idris dan Rosa, divonis 3 tahun penjara. Belakangan, anggota DPR Angelina Sondakh ditetapkan sebagai tersangka.

Pengadaan proyek wisma atlet SEA Games ini menghabiskan anggaran Rp 191,6 miliar yang berasal dari APBN-Perubahan 2010. Proses pengadaan proyek ini setidaknya melibatkan pihak DPR, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta pemerintah daerah.

Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng saat bersaksi dalam persidangan Nazaruddin mengatakan kalau usulan pembangunan wisma atlet berasal dari Pemerintah Daerah Sumatera Selatan yang dikepalai Gubernur Alex Noerdin. Fakta persidangan Nazaruddin juga mengungkapkan, Permai Grup (perusahaan milik Nazaruddin), menggelontorkan uang miliaran rupiah untuk menggamankan penganggaran proyek itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com