Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: Sepeda Motor Penyebab Tingginya Kecelakaan

Kompas.com - 08/09/2011, 19:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan menilai, sepeda motor merupakan salah satu faktor utama penyebab tingginya angka kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) angkutan lebaran tahun ini. Meski demikian, data terakhir Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2011 tidak memerinci jumlah laka lantas yang melibatkan sepeda motor.

"Masalah jumlah kecelakaan relatif tinggi sehingga perlu mendapat perhatian lebih serius, terutama bagi pengguna sepeda motor," kata Fredy Numberi, Menteri Perhubungan sekaligus Ketua Umum Posko Angkutan Terpadu Lebaran 2011 Tingkat Nasional di Jakarta, Kamis (8/9/2011).

Faktor kelelahan dan rendahnya tingkat kedisiplinan pengendara motor dalam berlalu lintas disebutkan sebagai penyebab umum.

Pada kesempatan terpisah, Dirjen Perhubungan Darat (Hubda), Suroyo Alimoeso, kepada Kompas.com mengungkapkan beberapa penyebab lainnya. Faktor kurangnya penguasaan medan jalan yang dilalui pengendara, misalnya. Menurutnya, pemudik umumnya kurang berhati-hati saat melintasi jalan yang terhitung baru dilewatinya.

"Biasanya kita lebih waspada kalau baru pertama kali atau jarang melewati jalan tertentu. Ini enggak. Asal dapat ruang terbuka langsung syuut," kata Suroyo.

Faktor jalur lurus yang panjang pada lintasan Pantura juga dipandang kerap berbahaya.

"Jalur lurus berkilo-kilo sering membuat pengendara santai, lengah atau mengantuk. Di sini bahayanya," lanjut Suroyo.

Sayangnya, data Posko Terpadu tidak memerinci jumlah kecelakaan yang disebabkan atau melibatkan sepeda motor. Data yang disajikan adalah data umum jumlah laka lantas selama penyelenggaraan angkutan lebaran, mulai H-7 sampai H+7.

Jumlah laka lantas yang tertera sebanyak 4.065 kejadian, dengan korban meninggal 668 orang, korban luka berat 1.135 orang, dan korban luka ringan 2.874 orang. Penggunaan sepeda motor sebagai sarana transportasi mudik tahun ini mengalami peningkatan sebesar 5,5% dibanding tahun sebelumnya.

"Dari 2.031.411 sepeda motor (2010) menjadi 2.143.088 sepeda motor," rinci Fredy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com