Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Istiqlal Siapkan Radio Internet

Kompas.com - 02/08/2011, 02:31 WIB

KOMPAS.com — Memasuki bulan Ramadhan 1432 H, Masjid Istiqlal Jakarta meluncurkan siaran radio Shautul Istiqlal. Siaran radio yang dapat didengar melalui internet atau streaming ini tercipta atas kerja sama Radio Republik Indonesia (RRI) dan stasiun televisi TVRI. Peresmiannya telah dilakukan oleh Menteri Agama Suryadharma Ali dan Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, Minggu (31/7/2011) malam.

Dalam wawancara pada Senin (1/8/2011), Drs H Subandi, MSi, Sekretaris Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) mengatakan, siaran radio streaming ini diluncurkan agar umat Muslim di seluruh dunia dapat mendengar langsung ceramah yang diadakan di Masjid Istiqlal.

Subandi menambahkan, rencana mendirikan stasiun radio streaming ini telah lama, tetapi bertepatan dengan Ramadhan tahun ini, maka pengurus masjid meluncurkannya. Alasan memilih internet sebagai media radio ini, Subandi mengatakan dengan tersenyum bahwa bila dengan media lain biayanya terlalu besar.

"Selain peralatan siaran radio yang mahal, perizinan untuk mengudara di radio pun sangat sulit didapat. Untuk itu, kami memutuskan untuk menggunakan jalur internet sebagai media radio kami," ungkap Subandi.

Masjid Istiqlal tidak hanya bekerja sama dalam hal radio ini dengan TVRI. Sebelumnya, TVRI telah menyediakan acara tersendiri untuk menyiarkan shalat Jumat dan khotbahnya yang berlangsung di Masjid Istiqlal.

"Tayangan shalat Jumat ini telah berlangsung selama dua bulan di TVRI sehingga banyak warga di kota lain, bahkan hingga Arab Saudi, bisa menyaksikan secara langsung ibadah Jumat yang berlangsung di Istiqlal," kata Subandi.

Tak hanya melalui TVRI, khotbah di Masjid Istiqlal juga dapat dinikmati di salah satu acara RRI. RRI juga menyediakan ruang khusus bagi Masjid Istiqlal untuk mengisi siarannya.

Namun, sangat disayangkan, alamat situs web radio streaming Istiqlal belum dapat dinikmati. Kompas.com menemukan situs http://radioshautulistiqlal.blogspot.com, tetapi di situs tersebut menyatakan bahwa siaran radio baru akan dapat dinikmati secepatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

    Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

    Nasional
    Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

    Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

    Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

    Nasional
    Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

    Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

    Nasional
    Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

    Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

    Nasional
    AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

    AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

    Nasional
    MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

    MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

    Nasional
    Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

    Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

    Nasional
    Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

    Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

    Nasional
    Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

    Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

    Nasional
    TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

    TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

    Nasional
    Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

    Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

    Nasional
    Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

    Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

    Nasional
    Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

    Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com