Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panji Gumilang Tak Penuhi Panggilan Polisi

Kompas.com - 23/06/2011, 12:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemimpin Pondok Pesantren Al-Zaytun, Panji Gumilang, hari ini, Kamis (23/6/2011), tidak memenuhi panggilan Bareskrim Polri untuk melakukan pemeriksaan perdana terkait kasus dugaan pemalsuan dokumen kepengurusan Yayasan Pesantren Indonesia.

Ali Tanjung, kuasa hukum Panji Gumilang, mengatakan, kliennya tidak bisa datang karena harus menghadiri acara di Pondok Pesantren Al-Zaytun. "Dia (Panji) di Al-Zaytun ada kegiatan, pengumuman hasil ujian kelulusan tingkat SMP. Tadi, saya sampaikan surat permohonan pemeriksaan, berikut kegiatannya di Al-Zaytun ke Bareskrim. Di surat itu kami sampaikan jelas kegiatannya," ujar Ali ketika dikonfirmasi Kompas.com di Jakarta, Kamis.

Meskipun tidak memenuhi pemanggilan hari ini, lanjut Ali, kliennya akan siap kembali untuk memenuhi panggilan selanjutnya dari Polri. Menurut dia, sebagai pemimpin pondok pesantren, Panji Gumilang memang sering mempunyai jadwal yang memang tidak bisa ditinggalkan.

"Insya Allah dia siap. Selepas Sabtu ini Panji Gumilang siap diperiksa, kecuali kalau dia sakit ya," tukasnya.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam mengatakan bahwa pihaknya saat ini telah memeriksa 13 saksi terkait kasus tersebut. Menurut dia, walaupun dari hasil penyelidikan diduga kuat tanda tangan Imam dipalsukan, pihaknya belum dapat memastikan status Panji Gumilang.

"Belum (ditahan). Begini, kami kan sudah periksa 13 orang, mereka memberi keyakinan kepada Polri. Tapi, apakah dia memenuhi unsur yang dilaporkan oleh Imam, nah tentu polisi memanggilnya sebagai saksi lebih dulu," ujar Anton.

Seperti diberitakan, salah satu pendiri YPI, Imam Supriyanto, melaporkan Panji setelah namanya dicoret dalam kepengurusan yayasan itu. Dia merasa tidak pernah menghadiri rapat pengurus serta menandatangani surat pengunduran diri. Hasil penyelidikan, Polri menduga kuat tanda tangan Imam dipalsukan.

Namun, Polri belum memastikan siapa yang menandatangani serta siapa yang memerintahkan. Menurut Imam, namanya dicoret setelah ia keluar dari jaringan Negara Islam Indonesia KW-9 pimpinan Panji. Imam mengaku pernah 20 tahun bergabung dengan NII KW-9 dengan jabatan terakhir Menteri Peningkatan Produksi di NII.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

Nasional
Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima segera Kami Pastikan

Nasional
Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Nasional
 Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Nasional
Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Nasional
Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Nasional
Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Nasional
Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Nasional
Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Nasional
KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

Nasional
KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

Nasional
Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com