JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri masih mendalami kasus beredarnya pesan singkat (SMS) yang disebut-sebut dikirim oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin. SMS yang berasal dari Singapura dengan nomor kode +65xxx itu dinilai menyinggung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat.
"Memang kita sudah mendapatkan data-data mengenai SMS itu, tapi tentunya masih dalam pendalaman. Maksudnya, masih kita dalami untuk mencari tahu siapa yang mengirim," kata Kepala Bareskrim Komjen Ito Sumardi di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Rabu (22/6/2011).
Ito menambahkan, hingga saat ini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan kepolisian Singapura untuk mengumpulkan bukti-bukti terkait kasus tersebut. Menurut dia, dalam mengumpulkan bukti-bukti itu, pihaknya tentu membutuhkan waktu yang cukup lama. "Kita akan terus lakukan penyelidikan yang mendalam karena menyangkut UU IT dan sampai saat ini kita harus bekerja sama dengan pihak luar negeri, kepolisian luar. Karena memang nomor yang digunakan dari luar. Kedua diperkirakan dari luar. Pokoknya kita belum bisa menentukan siapa yang mengirim," tambahnya.
Seperti diberitakan, SMS yang dikirimkan oleh orang yang mengatasnamakan Nazaruddin itu beredar beberapa waktu lalu dengan isi yang mendiskreditkan Presiden. Namun, Nazaruddin membantah hal itu. Pada SMS tersebut juga dicantumkan ancaman akan dibukanya berbagai kasus terkait politisi Partai Demokrat, termasuk kasus Bank Century.
Presiden menyebut pihak yang menyebarkan SMS itu sebagai orang yang pengecut, tidak kesatria, dan tidak bertanggung jawab. Perilaku seperti itu, kata Presiden, adalah perilaku yang menghancurkan bangsa Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.