JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Badan Anggaran DPR, Wa Ode Nurhayati, mengaku diminta mundur dari keanggotaan DPR menyusul pernyataannya di media soal indikasi praktik calo anggaran di DPR.
Menurut Wa Ode, permintaan agar dia mundur tersebut datang dari pimpinan DPR yang disampaikan melalui Badan Kehormatan DPR kepada fraksinya, Partai Amanat Nasional. "Memang ada kalimat-kalimat ke internal fraksi kalau bisa, Wa Ode mundur dari DPR. Ada penyampaian dari BK, Pak Nudirman Munir, yang katanya Wa Ode mengundurkan diri karena beberapa kesalahan," katanya seusai menghadiri diskusi di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Jakarta, Minggu (19/6/2011).
Permintaan agar Wa Ode mengundurkan diri itu, lanjutnya, bukan merupakan permintaan kolektif pimpinan. "Pak Taufik Kurniawan (pimpinan DPR asal fraksi PAN) tidak ya," ujarnya.
Dia juga mengatakan, permintaan tersebut merupakan hasil rapat internal BK. "Itu hasil rapat internal BK, silakan konfirmasi dulu ke BK," ucapnya.
Pada Jumat (24/6/2011) pekan depan, kata Wa Ode, BK DPR akan memanggilnya. Namun, Wa Ode belum mengetahui apa agenda pemanggilan BK tersebut. Jika memang dia pada akhirnya diminta mundur, mantan aktivis itu mengaku siap jika dia bersalah. Namun, menurut Wa Ode, tidak ada bukti yang mengindikasikan kesalahannya.
Wa Ode juga merasa prihatin jika BK memutuskan sanksi untuknya tanpa meminta keterangan Wa Ode terlebih dahulu. "Saya prihatin, beliau tahu anggota Dewan punya hak membela diri. Kedua, kenapa sudah omongin saksi, padahal saya belum pernah dipanggil?" ujarnya.
Seharusnya, lanjut dia, BK meminta Wa Ode menunjukkan bukti-bukti adanya pelanggaran dalam penganggaran di DPR seperti yang dia sebutkan di media. "Harusnya kalau saya dipanggil, ditanya, mana datanya? Sudah di-publish, surat Menkeu yang cacat, surat Anis Matta yang bilang telah final, tidak ada lagi rapat. Sampai saat ini saya belum dipanggil BK, tapi BK confident saya akan diberi sanksi. Minimal digeser dari Banggar, maksimal keluar dari DPR," ucapnya.
Sebelumnya, dalam acara talkshow Mata Najwa di Metro TV, Wa Ode menyampaikan indikasi praktik calo anggaran di DPR. Dia juga mengatakan bahwa praktik mafia anggaran di DPR akibat kesalahan pimpinan DPR. Menanggapi pernyataan Wa Ode itu, Ketua DPR Marzuki Alie melaporkannya ke BK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.