JAKARTA, KOMPAS.com — Politikus Golkar, Fahmi Idris, kembali buka suara tentang Nunun Nurbaeti, tersangka kasus dugaan suap cek perjalanan terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004. Ia mengatakan, sampai saat ini Nunun masih berada di Kamboja dan tinggal di sebuah hotel. Menurutnya, Nunun sempat mengalami sedikit cedera atau keseleo di bagian kakinya. Hal ini, menurut Fahmi, mengakibatkan ia harus bolak-balik sebuah rumah sakit di Phnom Penh, Kamboja.
"Bu Nunun saat ini ada Phnom Penh, Kamboja. Tinggal di suatu hotel. Memang Ibu Nunun waktu di Bangkok ada kecelakaan kecil kakinya sehingga sekarang rutin mengunjungi rumah sakit untuk terapi, bukan untuk terapi soal ingatannya," ujar Fahmi di Aula Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (16/6/2011).
Fahmi tak menjelaskan lebih detail nama hotel ataupun rumah sakit tempat Nunun melakukan pengobatan di Kamboja. Hal itu masih menjadi rahasianya. Ia mengatakan, saat ini Nunun ditemani oleh dua anggota keluarganya.
"Dia ditemani dua orang, mungkin keluarganya, enggak tahu anak atau saudara, pokoknya dua orang yang temani di sana. Dia ke sana kan untuk menghindar dari pengejaran, Tapi, karena ada sakit keseleonya itu, makanya dia ke rumah sakit," tutur Fahmi.
Ketika ditanya dari mana informasi detail yang didapat Fahmi, ia menolak memberitahukan sumbernya tersebut. Menurut Fahmi, masih banyak rahasia yang belum ia beberkan terkait Nunun. Bahkan, ia tak peduli terhadap berbagai pihak yang membantah informasi yang ia sampaikan. Fahmi juga mengungkapkan, suami Nunun, Adang Daradjatun, mengunjungi Nunun tiga bulan sekali.
"Ada dong (sumber informasi Nunun). Adalah pokoknya. Itu saja belum saya buka semua (informasi). Kalau ada yang mau bantah, bantah saja. Gampang kan," katanya.
Sebelumnya, pada Februari lalu Fahmi sempat mengungkapkan bahwa Nunun berada di Thailand dan tidak dalam keadaan sakit. Kini ia menjadi buronan internasional setelah Polri mengajukan red notice ke Interpol sesuai permintaan KPK. Wajah dan nama Nunun terpampang di situs web Interpol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.