Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Majelis Hakim Ba'asyir Diancam

Kompas.com - 15/06/2011, 12:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Vonis terhadap terdakwa kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir akan dibacakan besok, Kamis (16/6/2011) di Pengadilan Negeri  Jakarta Selatan. Terkait pembacaan vonis ini, ada pesan singkat yang beredar di kalangan kepolisian bahwa akan ada aksi teror.

Rupanya, tidak hanya polisi yang mendapatkan ancaman teror. Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Sutarman mengungkapkan bahwa majelis hakim sidang Ba'asyir juga mendapatkan teror serupa. Teror itu dilakukan melalui pesan singkat (SMS).

"Teror SMS ancaman ke hakim pada perangkat yang melakukan persidangan ada," ungkap Sutarman, Rabu (15/6/2011) di Polda Metro Jaya.

Bentuk ancaman yang disampaikan adalah upaya pencegatan ataupun penembakan di jalan. "Ancamannya, seperti dicegat di jalan, ditembak di jalan. Kami belajar dari beberapa kejadian lain ada hakim ditembak, maka kami siapkan seluruhnya," ujar Sutarman.

Ancaman tersebut, lanjutnya, memang terkait dengan upaya memengaruhi putusan vonis terhadap Ba'asyir. "Aksi itu apabila sidang nanti memutuskan apa dan sebagainya, itu ancamannya. Karena ada kemungkinan serangan itu, Polri imbau untuk tingkatkan kewaspadaan," tutur Sutarman.

Dia mengatakan, polisi sudah membentuk tim untuk menelusuri pengirim SMS ancaman ke hakim dan juga kepada pejabat polri. "Sedang kami kejar (pelaku). Ada tim yang memiliki kemampuan cukup dalam menyelidiki itu," kata Sutarman.

Seperti diberitakan, jaksa penuntut umum (JPU) menuntut hukuman seumur hidup kepada Abu Bakar Ba'asyir. JPU menganggap Abu Bakar Ba'asyir mengetahui dan terlibat dalam pelatihan militer di Pegunungan Jalin Jantho, Aceh. Vonis terhadap Ba'asyir akan dibacakan majelis hakim yang diketuai Herry Swantoro pada Kamis (16/6/2011) di Pengadilan Negeri  Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya.

Sebanyak 3.831 personel pasukan pengamanan yang terdiri dari 2.886 personel Polda Metro Jaya, 395 personel TNI, dan 550 personel Mabes Polri disiagakan di lokasi pengadilan. Kendaraan taktis dan penembak jitu (sniper) juga turut disiagakan.

Pengamanan tidak hanya dilakukan di Jakarta, tetapi polda di sejumlah daerah juga bersiaga mengantisipasi teror yang dilakukan di luar wilayah Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

    Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

    Nasional
    Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

    Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

    Nasional
    2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

    2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

    Nasional
    Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

    Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

    [POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

    Nasional
    Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

    Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

    Nasional
    Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Nasional
    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Nasional
    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Nasional
    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    Nasional
    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Nasional
    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Nasional
    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    Nasional
    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com