JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah sembilan tahun pascakejadian, Densus 88 Anti Teror Polri baru berhasil menangkap Hari Kuncoro alias Husen alias Bahar, buronan kasus Bom Bali I.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam mengatakan, Hari ditangkap bersama Sugeng Setiaji alias Tio di Pekalongan, Jawa Tengah, pada 9 Juni 2011. Peran Hari dalam kasus yang menewaskan sekitar 200 orang itu adalah membantu mempersiapkan pengeboman bersama-sama dengan Imam Samudera, Mukhlas, Amrozi, Dr Azhari, dan Noordin M Top.
"Hari mengantar Dulmatin untuk membeli perlengkapan elektronik dalam perencanaan bom Bali," ujar Anton di Mabes Polri, Selasa (14/6/2011).
Menurut Anton, Hari terlibat pelatihan militer (Tadrib Asykari) di Pulau Buru dan di Filipina. Dalam pelatihan itu, dia mendapat pelatihan menggunakan senjata api jenis revolver, meledakkan TNT, bela diri, dan memperbaiki pistol.
"Tahun 2003, bersama Dulmatin dan Maulana berangkat ke Tawaw, Malaysia. Di sana, dia bertemu dengan Umar Patek kemudian mengikuti pelatihan di Filipina. Barang bukti saat penangkapan yakni satu pistol kaliber 45, empat magazen, dan 33 butir peluru kaliber 45," tutur Anton.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.