Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Baik, Janganlah Takut Jadi Anggota KPK

Kompas.com - 14/06/2011, 12:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Ahmad Ubbe, mengimbau siapa pun yang merasa diri berpotensi dan sesuai dengan kriteria menjadi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mendaftar menjadi pemohon calon. Menurutnya, Komisi Pemberantasan Korupsi membutuhkan orang yang berkualitas dan berperilaku baik untuk memimpin lembaga itu.

Hal ini disampaikannya terkait minimnya pendaftar. Ditengarai, banyak orang khawatir menjadi anggota KPK karena takut terhadap tekanan dari luar dan dari parlemen pada saat pemilihan.

"Orang-orang baik dan berkualitas jangan takut untuk mendaftar pada Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK karena bisa menjadi barometer bagaimana pentingnya pimpinan KPK itu diisi oleh yang baik. Dengan adanya orang baik itu, masyarakat menaruh harapan bahwa KPK memang pantas untuk diserahi tugas mencegah dan memberantas korupsi," ujar Ahmad di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta Selatan, Selasa (14/6/2011).

Menurutnya, pihak panitia seleksi hanya mengajak siapa pun yang berminat untuk berpartisipasi mendaftar, tetapi tidak menjanjikan akan terpilih. Proses seleksi berlangsung sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku. Tak hanya pria, wanita pun boleh mendaftar menjadi bagian dari pimpinan KPK.

Dalam daftar calon yang sudah melengkapi data administrasi terdapat dua nama wanita, yaitu Rr Wenny Cokrosuwarno dan A Lidyawati Rafli. Keduanya berprofesi sebagai advokat. "Jangan takut kehadirannya (pendaftar) di sana. Meskipun mungkin tidak jadi terpilih, pendaftar bisa menjadi indikator bahwa KPK menjadi hal yang sangat penting untuk diperjuangkan. Butuh calon-calon yang antusias menegakkan hukum dan memberantas korupsi," tambahnya.

Sebelumnya, salah seorang anggota panitia seleksi, Imam B Prasodjo, menyebutkan, kemungkinan banyak orang enggan mendaftar karena takut melaporkan kekayaannya. Mereka khawatir dipermasalahkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

Informasi yang diperoleh Kompas.com menunjukkan bahwa sampai siang ini, tercatat ada 39 orang yang mendaftarkan diri. Mereka antara lain pernah mendaftar tahun lalu, tetapi tidak terpilih, yaitu Dr Fachmi dan DR Fredrich Yunadi. Fachmi adalah pegawai negeri sipil. Sementara itu, DR Fredrich Yunadi adalah seorang advokat. Mereka merupakan dua dari tujuh besar yang terpilih dalam seleksi dari sekitar 200 orang yang mendaftar pada seleksi tahun 2010.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com