Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bagai Mencari Jarum di Tumpukan Jerami"

Kompas.com - 10/06/2011, 17:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pencarian calon perwira tinggi Polri yang bersih untuk mengisi posisi Kepala Bareskrim Polri dinilai sangat sulit. Pasalnya, sudah menjadi rahasia umum bahwa anggota Polri harus menyetor ke internal institusi untuk peningkatan karier. Aktivis Indonesia Corruption Watch,  Donal Fariz, pun mengumpamakan, pencarian sosok yang bersih ibarat mencari jarum di tumpukan jerami.

"Pada titik ini kita seolah mencari jarum di atas tumpukan jerami. Sulit mencari jenderal-jenderal yang bersih dari praktik korupsi," kata Donal saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/6/2011).

Donal dimintai tanggapan terkait rencana pergantian Kabareskrim Polri Komjen Ito Sumardi yang akan masuk masa pensiun pada Juni 2011. Penilaian Donal itu jika merujuk pada rahasia umum bahwa setiap anggota yang ingin Sekolah Perwira Tinggi (Sespati), kenaikan pangkat, atau menduduki jabatan tertentu harus membayar. "Ketika mereka tidak mampu membayar itu, mereka menjual komitmen mereka kepada kelompok-kelompok tertentu," kata dia.

Donal mengatakan, satuan reserse adalah satuan di lingkungan Polri yang paling sulit dibenahi dari praktik korupsi. Hal itu, menurut dia, karena ada ketergantungan satuan reserse dengan kelompok tertentu yang sudah mendarah daging sehingga memengaruhi kinerja penyidik.

Oleh karena itu, tambah Donal, Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo harus menunjuk perwira tinggi yang memiliki komitmen untuk memperbaiki Bareskrim Polri. Penunjukan itu, kata dia, harus bebas dari intervensi mana pun.

"Dia harus bisa melawan tradisi-tradisi yang sudah mendarah daging di Polri. Dia harus bisa melawan kelompok-kelompok tertentu yang berasal dari luar atau dalam ketika membersihkan praktik korupsi," kata dia.

Secara terpisah, Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, Kapolri harus menunjuk Kabareskrim baru berdasarkan kompetensi.  Dia mengatakan, Kapolri agar tidak terpengaruh dengan manuver para politisi ataupun kelompok pengusaha hitam dalam menyukseskan calonnya.

"Proses pergantian Kabareskrim memang tidak seriuh pergantian Kapolri dan Wakapolri. Namun, posisi Kabareskrim ini sangat strategis mengingat banyaknya kasus kejahatan kerah putih, kejahatan koorporasi, pencucian uang, suap, dan kasus yang menyangkut aksi-aksi pengusaha hitam lainnya," kata Neta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com