JAKARTA, KOMPAS.com — Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikrar Nusa Bhakti, menilai wajar pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa istri dan kedua putranya tak akan maju dalam pemilu presiden yang digelar tiga tahun mendatang. Pasalnya, tingkat keterpilihan atau elektabilitas ketiganya masih rendah.
"Presiden sudah tahu elektabilitas (Ani Yudhoyono) tidak tinggi. Sementara itu, anak pertamanya (Agus Harimurti Yudhoyono) masih berpangkat kapten, sementara Ibas (Edhie Baskoro Yudhoyono) masih politikus bau kencur, masih muda," kata Ikrar ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (10/6/2011).
Namun, Ikrar mengatakan, tak menutup peluang hadirnya calon presiden dari keluarga besar Yudhoyono, seperti Letjen TNI Pramono Edi Wibowo. Pramono adalah adik kandung Ani Yudhoyono. Saat ini Pramono digadang-gadang menjadi calon kepala staf Angkatan Darat, menggantikan Jenderal George Toisutta.
"Presiden tidak pernah mengatakan bahwa tidak ada calon dari keluarga besarnya. Terlebih, Presiden mengatakan bahwa setiap orang dapat menjadi calon presiden," ujar Ikrar.
Ikrar menambahkan, Pramono memiliki peluang yang besar menjadi calon presiden. Jika berhasil menjadi KSAD, menurutnya, bisa menjadi tiket untuk menduduki kursi Panglima TNI. "Setelah menjadi panglima, Pramono pensiun pada 2013. Setelah itu bisa jadi capres," kata Ikrar.
Dikatakan Ikrar, kendati tak menjadi Presiden lagi, Yudhoyono tetap menjadi faktor dominan dalam menentukan calon presiden dari Partai Demokrat pada 2014. Selain Pramono, Ikrar menyatakan, tak menutup peluang adanya calon-calon lain dari Demokrat yang maju sebagai calon presiden, seperti Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum ataupun Wakil Ketua Dewan Pembina Marzuki Alie.
Seperti diwartakan, Presiden mengatakan ia tidak menyiapkan siapa pun, termasuk dirinya sendiri, untuk dicalonkan pada Pemilihan Umum Presiden 2014. "Sebagaimana tadi ketua panitia memperkenalkan diri, kiranya perlu juga saya memperkenalkan diri. Nama saya SBY, jabatan saya presiden keenam hasil Pemilu 2004 dan 2009. Saya bukan capres 2014. Istri dan anak-anak saya juga tidak akan mencalonkan. Saat ini saya juga tidak mempersiapkan siapa pun untuk menjadi capres 2014. Biarlah rakyat dan demokrasi yang berbicara pada 2014 mendatang," ujar Presiden Yudhoyono sebelum berceramah dalam Indonesia Young Leaders Forum 2011 yang diadakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Jakarta, Kamis (9/6/2011).
Pernyataan tersebut disambut tepuk tangan riuh mereka yang hadir. Menurut Presiden, setiap orang di Indonesia memiliki hak dan peluang untuk berkompetisi menjadi presiden. "Atas dasar itulah, Saudara-saudara pemimpin muda, saya menerima permintaan untuk memberi ceramah mengenai kepemimpinan pada hari ini. Kalau tidak saya jelaskan dan perkenalkan siapa saya dan keluarga saya, utamanya bukan menjadi capres 2014, saya khawatir Saudara Erwin (Erwin Aksa, Ketua Umum Hipmi) dan Saudara semua dicurigai oleh pihak-pihak yang kegemaran dan kebahagiaannya bercuriga," tutur Yudhoyono.
"Tahun 2014 saya tidak perlu tim sukses karena saya, Insya Allah, akan jatuh tempo," ujarnya yang kembali diikuti dengan gemuruh suara tepuk tangan.
Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha menjelaskan, pernyataan Yudhoyono dalam acara Hipmi merupakan penegasan kembali sikap dan posisi SBY berkaitan dengan Pilpres 2014. Julian sepakat, pernyataan SBY itu bisa dilihat sebagai janji dari seorang Presiden. "Jelas ini adalah suatu jaminan bahwa Presiden Yudhoyono memang tak memiliki keinginan ataupun niatan untuk mencalonkan diri, termasuk keluarganya," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.