JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum mendapatkan konfirmasi dari pihak M Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat bahwa dia akan menghadiri panggilan KPK untuk diperiksa terkait pengadaan dan revitalisasi sarana prasarana di Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2007.
KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap Nazar terkait penyelidikan tersebut pada Jumat (10/6/2011).
Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Kamis (9/6/2011) mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat pemanggilan pemeriksaan Nazar pada Selasa (7/6/2011).
"KPK berusaha kirim surat panggilan ke rumah dan ke kantor di DPR. Berbagai macam mediator, pintu untuk menyampaikan surat panggilan itu, tapi sampai hari ini kita belum dapat konfirmasi apakah akan hadir atau tidak," kata Johan.
Belum diketahui keterlibatan Nazar dalam kasus tersebut. "Mengenai detilnya, karena ini penyelidikan, humas belum tahu termasuk nama institusi, perusahaannya," tambah Johan.
Selain memanggil Nazar terkait penyelidikan pengadaan dan revitalisasi di Kemendiknas itu, KPK menjadwalkan pemeriksaan Nazar terkait kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan.
Menurut Johan, berdasarkan jadwal, Nazar akan diperiksa terkait kasus tersebut pada Senin (13/6/2011). KPK telah melayangkan surat pemanggilan kepada Nazar ke alamat rumahnya dan ke kantornya di gedung DPR.
Di samping memeriksa Nazar, KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap istri Nazaruddin yakni Neneng Sri Wahyuni. Johan Budi mengatakan, Neneng diperiksa terkait kasus yang berbeda dengan Nazar.
Neneng, lanjut Budi, diperiksa sebagai saksi dalam kasus pengadaan listrik tenaga surya di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang tengah disidik KPK. "Yang bersangkutan adalah pihak swasta. Itu kita jadwalkan minta keterangannya tanggal 10 (Jumat)," ujarnya. Belum diketahui keterlibatan istri Nazaruddin dalam kasus tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.