JAKARTA, KOMPAS.Com - Delapan ratus siswa SD di Jakarta, Bandung, dan Bali, akan disuntik vaksin anti-demam berdarah dengue (DBD), Rabu (8/6/2011), untuk mencegah berkembangnya penyakit DBD.
Vaksin itu diperoleh setelah dilakukan penelitian selama 25 tahun di lima fakultas kedokteran lima negara ASEAN yaitu Indonesia, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Malaysia.
"Vaksin siap disuntikan besok kepada 800 anak di tiga kota, sesuai dengan jadwal semula," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati, setelah bertemu dengan Sekjen Kementerian Kesehatan RI, Selasa (7/6/2011) di Jakarta, terkait dengan persiapan kegiatan Asean Dengue Conference dan Dialog Nasional dan official Launch of Asean Dengue Day.
Dua kota lain selain Jakarta yang akan ada pemberian vaksin DBD terhadap siswa SD adalah Bandung dan Bali.
Di Jakarta, pelaksanaan pemberian vaksin dijadwalkan di Puskesmas KecamatanTambora, Senen, Koja, Pasarminggu, dan Jatinegara.
Setelah disuntik, 800 anak itu akan dipantau selama empat tahun ke depan. Jika tidak ada gangguan terhadap si anak, vaksin akan siap dijual untuk umum pada 2015 mendatang.
"Anak-anak yang dipilih telah melalui tahap selaksi. Selama tiga tahun ini, kasus DBD di Jakarta mengalami penurunan yang signifikan," ujar Dien.
Jumantik (juru pemantau jentik) nyamuk yang menyebar di setiap kelurahan, memberi pengaruh pada menurunnya angka kasus DBD di Jakarta.
Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyebutkan, pada tahun 2007 jumlah kasus DBD mencapai 31.836 kasus. Tahun 2008, jumlah itu menurun dan hanya mencapai 28.361 kasus. Pada 2009, kasus DBD kembali turun menjadi 18.835 kasus. Jumlah kasus DBD makin menyusut menjadi 12.639 kasus pada tahun 2010.
"Sejak KLB 2007, secara signifikan terjadi penurunan tiap tahunnya. Angka kematiannya juga turun jauh, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," katanya.
Pada tahun 2011 ini hingga Mei, kasus DBD tercatat sebanyak 3.597 kasus. Dengan rincian Jakarta Timur 941 kasus, Jakarta Selatan 720 kasus, Jakarta Barat 661 kasus, Jakarta Utara 961 ksus, Jakarta Pusat 314 kasus, dan Kepulauan Seribu 6 kasus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.