JAKARTA, KOMPAS.com — Tergerusnya rasa aman di masyarakat saat ini tidak terlepas dari semakin merosotnya kewibawaan jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia. Terbukti polisi tidak hanya tak dapat melindungi masyarakat sepenuhnya, tetapi juga menjadi sasaran dari gangguan keamanan itu.
Bukti makin merosotnya kewibawaan Polri adalah berbagai kasus yang menjadikan polisi sebagai sasaran. Sepanjang tiga tahun terakhir, tidak kurang dari enam kantor polsek di sejumlah daerah diserang warga dan orang tidak dikenal. Sejumlah anggota Polri juga menjadi korban kekerasan bersenjata.
Kepala Pusat Studi Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Universitas Negeri Medan Majda El Muhtaj di Medan, Senin (6/6/2011), mengakui adanya ketidakpercayaan kepada polisi. ”Selama polisi tidak mampu bersikap netral, selama itu pula tersandera,” ujarnya. Kewibawaan Polri merosot lantaran tersandera kepentingan politik. Pelayanan kepada masyarakat juga tidak maksimal.
Majda berharap, Polri bisa mereformasi diri dan mengedepankan fungsi sebagai pengayom terhadap masyarakat serta bertindak profesional. Polisi jangan lagi kerap melukai hati rakyat dengan bertindak arogan.
Dalam perburuan terduga teroris, misalnya, polisi main.........(selengkapnya baca Harian Kompas, Selasa 7 Juni 2011, halaman depan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.