Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ba'asyir: Saya di Pihak yang Benar

Kompas.com - 06/06/2011, 12:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa teroris Abu Bakar Ba'asyir mengklaim dirinya tidak bersalah terkait kasus yang menjeratnya. Dia mengklaim kasus pelatihan militer di Pegunungan Jalin Jantho di Aceh adalah rekayasa Polri dan Kejaksaan.

"Saya di pihak yang benar karena kegiatan saya berdakwah, menegakkan tauhid. Begitulah faktanya. Bukan meneror masyarakat dan membantu teroris yang dituduhkan jaksa," klaim Ba'asyir saat membacakan duplik di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (6/6/2011).

Pembelaan kali ini adalah pembelaan terakhir Ba'asyir sebelum vonis majelis hakim yang diketuai Herri Swantoro. Rencananya, vonis akan dibacakan pada sidang Kamis (16/6/2011).

Dalam duplik setebal 10 halaman, Ba'asyir kembali mengklaim bahwa pelatihan militer di Aceh bukan perbuatan teror, melainkan I'dad yang sesuai dengan perintah Allah. Hal itu sudah disampaikan Ba'asyir kepada Jaksa Agung, Ketua Mahkamah Agung, Kepala Polri, dan Kepala Densus 88 Anti Teror Polri melalui surat.

Seperti diketahui, atas dasar itu Ba'asyir pernah meminta agar jaksa mengubah dakwaan dari pasal terorisme menjadi pasal dalam Undang-Undang (UU) Darurat mengenai kepemilikan senjata api. Setelah ditolak jaksa, Ba'asyir tak bersedia mengikuti jalannya sidang.

Amir Jamaah Anshorud Tauhid (JAT) itu kembali membantah pernah bertemu Dulmatin alias Joko Pitono alias Yahya Ibrahim untuk merencanakan pelatihan. Selain itu, Ba'asyir membantah telah mengumpulkan dana dari berbagai pihak hingga Rp 1 miliar, menerima laporan perkembangan pelatihan dari Ubaid, hingga melihat rekaman video pelatihan yang dibawa Ubaid.

Seperti diketahui, Ba'asyir dituntut jaksa dengan hukuman penjara seumur hidup setelah dinilai terbukti melakukan seluruh perbuatan tersebut sesuai Pasal 14 Jo Pasal 11 UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Terorisme.

"Posisi saya adalah mubalig yang berusaha menegakkan tauhid, memberantas kemusyrikan di negeri ini. Bukan konseptor dan membantu teroris. Semua hukum dalam sidang ini yang bertentangan dengan hukum Islam saya tolak," ucap pria berusia 72 tahun itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

    4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

    Nasional
    Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

    Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

    Nasional
    Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

    Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

    Nasional
    Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

    Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

    Nasional
    Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

    Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

    Nasional
    Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

    Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

    Nasional
    Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

    Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

    Nasional
    Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

    Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

    Nasional
    Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

    Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

    Nasional
    Imigrasi Bakal Tambah 50 'Autogate' di Bandara Ngurah Rai

    Imigrasi Bakal Tambah 50 "Autogate" di Bandara Ngurah Rai

    Nasional
    Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

    Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

    Nasional
    Imigrasi Terapkan SIMKIM di PLBN Buat Pantau Pelintas Batas

    Imigrasi Terapkan SIMKIM di PLBN Buat Pantau Pelintas Batas

    Nasional
    Imigrasi Bakal Terapkan 'Bridging Visa' Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

    Imigrasi Bakal Terapkan "Bridging Visa" Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

    Nasional
    Muncul Wacana Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Dewan Syuro PKB: Fokus Kawal MK

    Muncul Wacana Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Dewan Syuro PKB: Fokus Kawal MK

    Nasional
    Seluruh Kantor Imigrasi Kini Layani Pembuatan Paspor Elektronik

    Seluruh Kantor Imigrasi Kini Layani Pembuatan Paspor Elektronik

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com