Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JAT Minta Klarifikasi Polri

Kompas.com - 06/06/2011, 11:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Para anggota Jamaah Anshorud Tauhid (JAT) akan mendatangi Mabes Polri, Jakarta, Senin ( 6/6/2011 ), untuk meminta klarifikasi terkait pernyataan hasil penanganan kasus penembakan tiga polisi di Palu, Sulawesi Tengah.

"Sekarang kita mau ketemu pihak Humas Polri untuk minta klarifikasi," kata Sonhadi, Direktur JAT Media Center seusai sidang terdakwa Abu Bakar Ba'asyir di Pengadilan Negeri Jakarta, hari ini.

Sonhadi mengatakan, pihaknya mempertanyakan darimana Polri mendapatkan data bahwa komplotan pelaku penembakan itu adalah anggota JAT wilayah Sulteng. Dikatakannya, JAT tidak memiliki cabang di Sulteng.

"Kalau dia (Polri) tidak memberikan klarifikasi, pernyataan itu hanya untuk membangun opini, apalagi jelang vonis (Ba'asyir). Hal ini sudah sering dilakukan," ucap dia.

Ketika dimintai tanggapan bahwa JAT Sulteng dibentuk Abu Tholut, dia menjawab, "Abu Tholut itu siapa? Kalau bentuk JAT itu harus resmi. Itu juga yang harus diklarifikasi. Kenapa dikaitkan-kaitkan dengan Abu Tholut. Barang kali karena dia (Tholut) pernah di sana (Poso) terus dikait-kaitkan".

"Kita minta Mabes Polri agar berhati-hati memberikan pernyataan. Pakai lah koridor hukum yang mereka junjung sendiri yaitu asas praduga tak bersalah. Itu kan bentuk pembunuhan karakter," tambah Sonhadi.

Sonhadi mengaku tidak mengenal empat pelaku yakni Aryanto Haluta alias Abu Jafar, Rafli alias Furqon, Fauzan dan Dayat. "Kita lihat foto mereka yang beredar dan kita sama sekali tidak kenal," pungkasnya.

Seperti diberitakan, pernyataan bahwa komplotan pelaku adalah anggota JAT disampaikan Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar. Fakta bahwa mereka adalah anggota JAT berdasarkan pemeriksaan dua pelaku yang ditangkap, yakni Aryanto dan Rafli.

Dikatakan Boy, mereka dilatih Tholut sebelum pelatihan militer di Pegunungan Jalin Jantho di Aceh. Seperti diketahui, Tholut ikut melatih para peserta pelatihan bersenjata api di Aceh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com