JAKARTA, KOMPAS.com — Politikus Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, diminta bertanggung jawab terhadap pernyataannya tentang Mr A sebagai pihak yang ingin menghancurkan partainya.
Ketua DPP Hanura Fuad Bawazier menegaskan, Ramadhan harus segera mengklarifikasi sehingga tidak terkesan memprovokasi publik. "Tudingan-tudingan mesti jelas, jadi orang jangan pengecut. Jangan bikin suasana panas dan tak bertanggung jawab. Yang jelas dong. Jangan malah kayak di stasiun TV kemarin, muter-muter kayak komidi putar. Sampaikan dengan jelas, A dan B," katanya di Jakarta, Minggu (5/6/2011).
Menurutnya, perilaku Ramadhan dalam mengucapkan inisial Mr A kepada publik tanpa identitas yang jelas sama saja dengan pengirim pesan singkat (SMS) yang dinilai fitnah kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat yang diributkan belakangan ini.
Fuad menegaskan, perilaku itu tak jauh berbeda karena membingungkan publik. "Yang ngomong harus jelas. Itu jiwa provokator, pengecut, dan mengalihkan isu. Jangan bikin keruh. Kalau tambah keruh, nanti ada yang mengeluh," tuturnya.
Sosok Mr A yang disebut-sebut ingin menghancurkan Partai Demokrat pertama kali diungkapkan anggota DPR asal Fraksi Demokrat, Ramadhan Pohan, Rabu (1/6/2011).
"Ada Mr A yang mau menghancurkan Partai Demokrat. Bukan menggoyang lho, tetapi menghancurkan Partai Demokrat. Mr A itu seorang politikus. Dia itu orang lama, tetapi baru. Baru dalam pengertian enggak nyangka kita bahwa ternyata dia menyimpan kebencian, menyimpan hasrat ingin menghancurkan Partai Demokrat dan SBY sendiri. Itu yang membuat kami jadi kaget, enggak nyangka," kata Ramadhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.