JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tandjung menampik dugaan dirinya adalah Mr A yang disebut-sebut politikus Demokrat, Ramadhan Pohan, berniat menghancurkan Partai Demokrat. Menurut Akbar, jika ditilik sepanjang rekam jejak politiknya selama ini, dirinya tak mungkin menjalankan langkah politik semacam itu.
"Enggak mungkinlah. Masa saya melakukan itu. Dalam riwayat politik, saya kan buka tipe politikus seperti itu. Saya tak mau mengangkat isu-isu yang bisa menimbulkan keributan atau kontroversi dalam masyarakat. Kita berpolitik secara wajar saja, secara demokrat, santun, dengan rasio yang kuat. Tapi, tetap memiliki satu visi untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, bangsa, dan negara," katanya seusai mengikuti penutupan Jambore Nasional Siaga Karya di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (5/6/2011).
Tentang siapa yang dimaksud Mr A, mantan Ketua Umum Golkar ini menegaskan bahwa Ramadhan sendirilah yang bertanggung jawab atas isu tersebut. Oleh karena itu, pertanyaan tersebut justru pantas dilayangkan kepada Ramadhan. "Tanya saja sama yang bersangkutan. Tanya kepada dia, bukan kepada saya. Enggak ada urusannya sama saya," lanjutnya.
Akbar juga tak sepaham jika tudingan diarahkan kepada Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum. Menurutnya, Anas justru seseorang yang dapat dipercaya sehingga partai juga memercayakan tampuk kepemimpinan partai kepadanya. "Apalagi Anas yunior saya (di Himpunan Mahasiswa Islam). Saya tentu bangga beliau dapat kepercayaan dari suatu parpol untuk memimpin seperti saya dapat kepercayaan memimpin Golkar. Kita bangga sebagai keluarga besar. Kita harap dia memberi pengabdian yang terbaik," tandasnya.
Sosok Mr A yang disebut-sebut ingin menghancurkan Partai Demokrat pertama kali diungkapkan anggota DPR asal Fraksi Demokrat, Ramadhan Pohan, Rabu (1/6/2011).
"Ada Mr A yang mau menghancurkan Partai Demokrat. Bukan menggoyang lho, tapi menghancurkan Partai Demokrat. Mr A itu seorang politisi. Dia itu orang lama, tetapi baru. Baru dalam pengertian enggak nyangka kita bahwa ternyata dia menyimpan kebencian, menyimpan hasrat ingin menghancurkan Partai Demokrat dan SBY sendiri. Itu yang membuat kami jadi kaget, enggak nyangka," kata Ramadhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.