Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janedjri Persilakan Nazar Lapor ke Polisi

Kompas.com - 01/06/2011, 18:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi Janedjri M Gaffar mengaku tak khawatir dengan rencana mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin yang hendak melaporkannya ke kepolisian terkait perbuatan fitnah dan pencemaran nama baik. Dalam wawancara dengan Metro TV, Senin lalu, Nazaruddin menuding Janedjri melakukan fitnah ketika menyatakan bahwa dirinya memberikan uang 120.000 dollar Singapura. Nazar pun mengancam akan melaporkan ke kepolisian atas tuduhan pencemaran nama baik dan akan membeberkan penyelewengan yang menurutnya dilakukan Janedjri di MK.

"Saya menyerahkannya ke aparat penegak hukum. Itu saja. Kita tunggu," ujar Janedjri kepada para wartawan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (1/6/2011) ketika ditanya komentarnya soal gugatan hukum yang akan dilakukan Nazaruddin.

Janedjri mengatakan, dirinya memilikii tanda bukti penerimaan bahwa uang yang diterimanya dari Nazaruddin telah dikembalikan. Uang itu dikembalikan oleh stafnya bernama Fransisca kepada petugas keamanan di rumah Nazaruddin. Namun, Nazaruddin menyangkal keras, dan justru menuduh Janedjri melakukan kebohongan.

"Sekretaris saya juga sudah diminta keterangan," katanya singkat.

Ketika ditanya apakah dirinya siap menghadapi gugatan Nazar, Janedri hanya menjawab singkat, "Enggak usah ditanya."

Saling sangkal antara Nazaruddin dan pihak MK, termasuk Ketua MK Mahfud MD terjadi sejak Mahfud melaporkan pemberian uang dari Nazaruddin itu kepada Presiden SBY dan memublikasikannya. Menurut Mahfud, ia sudah melaporkannya kepada Presidenn sejak November tahun lalu. Namun, pada pertengahan Mei, Presiden memintanya kembali melaporkan secara tertulis. Saat itu, nama Nazaruddin dikaitkan dengan kasus dugaan suap Sesmenpora dalam proyek pembangunan wisma atlet Sea Games.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

    Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

    Nasional
    Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

    Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

    Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

    Nasional
    Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

    Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

    Nasional
    Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

    Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

    Nasional
    AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

    AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

    Nasional
    MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

    MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

    Nasional
    Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

    Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

    Nasional
    Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

    Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

    Nasional
    Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

    Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

    Nasional
    TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

    TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

    Nasional
    Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

    Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

    Nasional
    Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

    Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

    Nasional
    Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

    Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com