JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat akan mengirim tim khusus ke Singapura untuk membujuk politisinya, M Nazaruddin, pulang ke Tanah Air. Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Saan Mustofa mengatakan, nama-nama yang akan masuk dalam tim masih didaftar.
"Masih di-list, orangnya banyak, dari DPR dan DPP. Bukan penjemputan dalam keadaan sakit dan baik. Kalau perlu sebelum KPK memanggil," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (31/5/2011).
Saan menilai nama Sutan Bhatoegana, anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Demokrat, sebagai salah satu yang cocok untuk menjadi tim penjemput Nazaruddin. Pasalnya, Bhatoegana-lah yang kerap berkomunikasi secara intensif dengan Nazaruddin.
Kerja tim ini, lanjutnya, akan dikoordinasikan oleh Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum. Menurut dia, Anas akan memerintahkan kepada semua anggota DPP dan DPR untuk berusaha mendorong Nazaruddin pulang.
"Kami masih terus mengupayakan cara-cara persuasif agar Pak Nazaruddin memenuhi panggilan KPK. Ketika KPK mengirim surat panggilan, kenapa kami dorong Pak Nazar bisa hadir. Komitmen Partai Demokrat dalam membantu KPK proses penyelidikan, meminta, mendorong, dan mengimbau," ujarnya.
Sampai saat ini Saan mengaku partai tak tahu persisi posisi Nazaruddin di Singapura. Namun, memang ada sejumlah kader yang berkomunikasi via telepon. Mereka pun, lanjutnya, berupaya mempersuasi Nazaruddin untuk pulang.
Nama Nazaruddin setidaknya disebut dalam tiga kasus. Pertama, dugaan pelecehan seksual terhadap seorang sales promotion girl. Kedua, dugaan suap wisma atlet SEA Games di Palembang yang melibatkan Sekretaris Kemenpora Wafid Muharram. Terakhir, namanya dilaporkan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD kepada Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono karena memberikan uang sebesar 120.000 dollar Singapura kepada Sekjen MK Janedjri Gaffar.
Nazaruddin pergi ke Singapura hari Senin (23/5/2011), satu hari sebelum KPK mengeluarkan cekal pada Selasa (24/5/2011).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.