Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSI: Hubungan Partai-Pemilih Lemah

Kompas.com - 29/05/2011, 14:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) terbaru menyimpulkan semakin melemahnya hubungan antara partai politik (parpol) dan pemilihnya. Salah satu indikasi semakin lemahnya hubungan parpol dengan pemilih adalah, di antaranya, semakin menurunnya tingkat partisipasi pemilih dalam pemilihan umum (pemilu) yang sudah dilangsungkan sebanyak tiga kali. Melemahnya hubungan partai dan pemilih menjadi indikasi semakin tingginya massa mengambang (floating mass).

"Sepuluh tahun berjalan (1999-2009) partisipasi pemilih semakin menurun. Setelah 12 tahun mengalami pemilu, pemilih semakin merasa jauh dengan partai," kata Peneliti Utama LSI Saiful Mujani dalam konferensi pers survei "Pemilih Mengambang dan Prospek Perubahan Kekuatan Partai Politik" di kantor LSI, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (29/5/2011).

Jika menilik ketiga pemilu yang telah berlangsung, yaitu pemilu 1999, 2004, dan 2009, terjadi penurunan tingkat partisipasi pemilih sebesar 20 persen. Pada tahun 1999, pemilu diikuti oleh 93,3 persen pemilih, pemilu 2004 menurun menjadi 84,9 persen, dan semakin menurun dalam pemilu 2009, yaitu 70,99 persen.

Tiga pemilu ini juga menghasilkan tiga pemenang yang berbeda. PDI Perjuangan pada tahun 1999, Golkar pada Pemilu 2004, dan Demokrat pada Pemilu 2009. "Ini masalah. Pola ekstrem seperti ini jarang terjadi," ujar Mujani.

Dalam survei yang diadakan pada 15-25 Mei 2011 ini, ketika diajukan pertanyaan "Apakah Anda merasa lebih dekat dengan partai tertentu?", hanya 20 persen responden yang menjawab "ya". Sementara 78,8 persen menjawab "tidak" dan 1,2 persen menyatakan "tidak tahu".

Dari 20 persen di antara responden yang merasa dekat dengan partai politik, sebanyak 5 persen merasa dekat dengan PDI Perjuangan, Golkar 3,7 persen, dan Demokrat 3,5 persen. Terkait pemilih, pemilih Golkar dan PDI Perjuangan cenderung stabil. Adapun pemilih Demokrat paling tidak stabil.

Sebanyak 77,5 persen pemilih yang "mencontreng" Golkar pada Pemilu 2009 mengaku akan memilih partai tersebut jika pemilu diadakan Mei 2011. Demikian pula pemilih PDI Perjuangan (75,4), sedangkan hanya 54,5 persen pemilih Demokrat pada Pemilu 2009 akan memilih partai yang sama jika pemilu diadakan saat ini.

"Kalau pun warga memilih sekarang, pilihan mereka mengambang, dan mudah berubah kembali seperti dalam pemilu 1999, 2004, dan 2009," jelas Mujani.

Tidak stabilnya pilihan pemilih dinilai menjadi salah satu indikasi lemahnya ikatan psikologis dan kepercayaan terhadap partai politik.

Survei ini dilakukan terhadap 1.220 responden, dengan margin of error sebesar +/- 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Responden disurvei dengan wawancara tatap muka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com