JAKARTA, KOMPAS.com - Kalangan industri plastik menunggu ketentuan pemerintah mengenai penggunaan plastik ramah lingkungan bagi peritel besar. Tanpa kejelasan aturan, penggunaan plastik ramah lingkungan tidak akan optimal.
"Dulu pemerintah gencar kampanye plastik ramah lingkungan atau plastik hijau, kini setelah industri siap mereka justru melempem. Kami menunggu aturan dari mereka. Dulu pernah diwacanakan untuk mewajibkan peritel besar menggunakan plastik hijau," kata Wakil Ketua Umum Asosiasi Industri Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) Budi S Sadiman, Rabu (25/5/2011) di Jakarta.
Menurut Budi, penggunaan plastik hijau tidak akan membuat biaya pengemasan melonjak. Pasalnya kalangan industri siap memproduksi plastik hijau dengan selisih harga dua persen lebih mahal dibanding plastik biasa.
"Plastik hijau yang diproduksi mampu terurai dalam waktu dua tahun. Kami menggunakan bahan campuran. Kalau murni dari bahan bio selisih harganya bisa 30 persen lebih mahal," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.