Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kader Demokrat Padati Kediaman SBY

Kompas.com - 25/05/2011, 19:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan kader Partai Demokrat, Rabu (25/5/2011) malam, memadati kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, di Puri Cikeas Indah, Bogor, Jawa Barat. Pada pertemuan tersebut, SBY dikatakan akan memberikan pengarahan rutin kepada para kader partai pemenang Pemilu 2009.

Pada pertemuan tersebut, SBY juga akan membicarakan mengenai dinamika yang terjadi di Partai Demokrat, termasuk dugaan keterkaitan mantan Bendahara Umum PD M Nazaruddin pada kasus pembangunan wisma atlet SEA Games 2011 di Palembang, Sumatera Selatan.

Sekitar pukul 19.00, para kader PD mulai berdatangan ke kediaman Presiden yang dijaga ketat anggota kepolisian dan Pasukan Pengamanan Presiden. Sebanyak empat bus White Horse yang berisi para anggota Fraksi PD di DPR memasuki Puri Cikeas Indah.

Pada saat yang hampir bersamaan, para petinggi PD juga mulai berdatangan. Petinggi tersebut, misalnya, anggota Dewan Pembina PD Hayono Isman. Hadir pula Wakil Sekretaris Jenderal PD Angelina Sondakh dan juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul.

Pertemuan biasa?

Kepada para wartawan, Ruhut mengatakan, pertemuan itu merupakan hal yang biasa. "Ini acara rutin partai," katanya singkat. Selain anggota fraksi, kata Ruhut, pertemuan tersebut juga dihadiri semua pengurus DPP PD yang berjumlah sekitar 130 orang.

Sebelumnya, Ketua Fraksi PD Jafar Hafsah mengatakan, pertemuan itu sudah direncanakan sejak beberapa hari lalu sebelum pengumuman keputusan Dewan Kehormatan soal status Nazaruddin di kepengurusan partai.

Sumber Kompas.com yang dekat dengan SBY mengatakan, pertemuan tersebut dilatarbelakangi dinamika yang terjadi di internal PD, terutama terkait kasus Nazaruddin. Setelah melakukan pemeriksaan dan mengumpulkan bukti, Nazaruddin dinyatakan melanggar etika oleh Dewan Kehormatan Partai Demokrat. Dalam pembacaan keputusan, Senin lalu, Nazaruddin dinyatakan resmi dicopot dari jabatannya. Akan tetapi, statusnya tetap sebagai wakil rakyat di DPR.

Sementara itu, Badan Kehormatan DPR juga telah mengambil ancang-ancang untuk memeriksa anggota Komisi VII DPR itu. Setelah diberhentikan, Nazaruddin melontarkan akan membuka sejumlah kasus dan pelanggaran yang, menurut dia, dilakukan kader Demokrat.

"Siapa yang langgar etika? Siapa seharusnya yang bertanggung jawab dalam kasus Sesmenpora? Saya akan buka semua. Saya akan buka data," kata Nazaruddin, seperti dilansir Tribunnews, Selasa (24/5/2011).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com