JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPR Marzuki Alie tetap menegaskan bahwa Gedung Nusantara I DPR memang tidak layak lagi untuk digunakan. Hal ini diketahuinya melalui hasil kajian Pusat Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum yang diterimanya. Hasil kajian pada bulan April lalu menunjukkan fisik Gedung Nusantara I memang retak-retak.
"Yang jelas, kita paham di Gedung Nusantara I terjadi keretakan. Itu hasil Puslitbang Kementerian PU bulan April 2011. Bahwa keretakan itu tak hanya karena gempa. Artinya, ada dua kemungkinan, pertama overload karena yang seharusnya kapasitas 800 orang diisi 2.500 orang. Kedua, konstruksinya kurang baik," ungkapnya di Gedung DPR, Rabu (25/5/2011).
Hasil kajian ini menjadi bagian dari evaluasi kementerian terhadap kelayakan Gedung Nusantara I selama ini. Dengan demikian, menurut dia, ada alasan yang cukup bagi anggota Dewan untuk membangun gedung yang baru.
Namun, jika anggota DPR melalui perwakilannya di Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) memutuskan untuk tidak melanjutkannya lagi, menurut Marzuki, rencana pembangunan bisa dibatalkan. Politisi Demokrat ini sendiri memandang harus atau tidaknya gedung baru dibangun lebih baik didasarkan pada rencana strategis DPR yang sudah ada.
Hanya saja, perhitungan teknis memang harus dikawal sebaik mungkin. Menurut dia, urusan teknis bukanlah tugas anggota DPR, kecuali keputusan soal desain. Namun, sayangnya, DPR selalu "digebuk" publik ketika perhitungan desain dan anggaran terus berubah. "Padahal, kita selalu tanya, apakah ini tidak berlebihan. Katanya, oh, ini sesuai standar," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.