Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panda: Nunun Tersangka, Pencitraan KPK

Kompas.com - 25/05/2011, 15:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi PDI Perjuangan, Panda Nababan, mengungkapkan, penetapan Nunun Nurbaeti sebagai tersangka kasus dugaan suap cek perjalanan pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004 oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hanya sekadar pencitraan. Panda turut menjadi terdakwa dalam kasus yang menyeret 26 anggota Komisi IX 1999-2004 itu. Penetapan Nunun sebagai tersangka, katanya, akan percuma jika KPK tidak berhasil menyeret Nunun ke persidangan.

"Lebih banyak ke pencitraan. Statement KPK itu lebih banyak pencitraan, sudah dari jauh yang sebenarnya mereka lakukan, kasus Century, pajak Gayus, leletnya kasus Nazaruddin," kata Panda di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (25/5/2011).

Panda mengakui, keterangan Nunun di pengadilan dapat membuka tabir kasus tersebut. Akan tetapi, melihat kinerja KPK dalam menangani kasus-kasus lain, ia pesimistis KPK mampu menghadirkan Nunun.

"Kalau lihat pengalaman Anggoro, urusannya kan lebih dahsyat ke KPK, menghambat ini, menghambat itu, tapi Anggoro sampai sekarang di mana? Anggoro sampai sekarang di mana? Bisa enggak didatangkan?" tuturnya.

Kasus dugaan suap cek perjalanan menjerat 26 politisi DPR 1999-2004 sebagai tersangka karena diduga menerima suap berupa cek perjalanan yang diduga terkait dengan pemenangan Miranda Goeltom. Sebelumnya, sejumlah terdakwa menuntut KPK menghadirkan Nunun yang dinilai sebagai saksi kunci kasus tersebut. Dalam dakwaan para terdakwa disebutkan bahwa Nunun memberikan cek perjalanan melalui Ary Malangjudo. KPK telah menetapkan Nunun sebagai tersangka penyuap dalam kasus tersebut. Kini KPK tengah mengupayakan pemulangan Nunun yang diperkirakan berada di Singapura itu ke Tanah Air. Pihak keluarga yang mengetahui keberadaan Nunun masih menutup rapat informasi di mana istri mantan Wakil Kepala Polri Adang Daradjatun itu berada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Nasional
    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Nasional
    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Nasional
    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Nasional
    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

    Nasional
    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Nasional
    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Nasional
    PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

    PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

    Nasional
    Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

    Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

    Nasional
    Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

    Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

    Nasional
    Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

    Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

    Nasional
    Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

    Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

    Nasional
    Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

    Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

    Nasional
    Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

    Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

    Nasional
    Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

    Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com