JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPR diminta untuk berhati-hati menyampaikan kritikan atau masukannya dalam fungsinya melakukan pengawasan terhadap pemerintah. Tanpa mengurangi kekritisan, wakil rakyat diminta untuk tidak menyampaikan pernyataan yang berpotensi menyinggung kelompok tertentu demi menjaga persatuan dan kesatuan di antara masyarakat yang beragam ini.
"Saya meminta semua kita di sini untuk hati-hati, tidak mengurangi rasa kritis kita, tapi tetap hati-hati. Saya berpendapat, di republik ini kaum mayoritas harus melindungi minoritas dan minoritas menghargai yang mayoritas," kata Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso di Gedung DPR, Jumat (20/5/2011).
Menurut Priyo, semua pihak, terutama wakil rakyat yang rajin berbicara, seharusnya menyampaikan pernyataan-pernyataan yang justru membangun kesatuan dan tidak berpretensi menghilangkan keragaman. Para wakil rakyat juga diminta untuk menjaga mulutnya terkait pernyataan-pernyataan yang berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Kemarin, politisi Golkar, Bambang Soesatyo, dikecam karena menyampaikan pernyataan berbau SARA saat melontarkan kritik terhadap Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dalam salah satu diskusi di Gedung DPR. Saat itu, Bambang mengkritik kebijakan Mari mengenai pembelian pesawat MA-60 dari China.
"Jangan heran kalau kebijakan Elka membeli pesawat MA-60 dari China itu lebih mengacu ke nenek moyangnya," kata Bambang.
Terkait pernyataan Bambang itu, Priyo sebagai salah satu Ketua DPP Golkar mengatakan, partai sudah meminta klarifikasi dari anggota Komisi III tersebut. Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie juga sudah memberikan teguran terhadap Bambang.
Namun, partai menilai pernyataan Bambang tidak bermaksud suatu kesengajaan yang menyinggung SARA. Susbtansi pernyataan Bambang, lanjutnya, adalah kritik terhadap pembelian jenis pesawat tersebut. Oleh karena itu, Priyo memandang Bambang tak perlu meminta maaf. Menurut Priyo, keceplosan itu manusiawi.
"Itu hanya slip of tounge, tapi maksudnya tidak seperti itu. Saya tidak membela, tapi meluruskan," tambah Priyo.
Sebelumnya, politisi Demokrat, Ruhut Sitompul, juga pernah mengeluarkan pernyataan yang membuat panas telinga WNI keturunan Arab. Dalam diskusi antara tim kampanye capres-cawapres pada pertengahan 2009, Ruhut berdebat sengit dengan dua anggota tim kampanye dua kandidat lainnya. Salah satunya Fuad Bawazier yang merupakan keturunan Arab.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.