Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djoko: Lihat Obyektif Kasus Kebumen

Kompas.com - 21/04/2011, 16:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto meminta publik dan lembaga swadaya masyarakat untuk melihat kasus bentrok TNI versus warga di Urut Sewu, Kebumen, Jawa Tengah, secara komprehensif dan obyektif. Djoko mengaku tak yakin aparat TNI secara tiba-tiba memukuli penduduk tanpa alasan yang jelas.

"Ada penduduk yang membawa parang, celurit, bambu, dan merusak. Ini tolong dilihat yang balance. Bahwa tindakan itu ada yang di luar batas kepatutan, ya kita lihat, diselidiki. Tetapi, sebabnya harus ada juga. Kenapa tidak dilihatkan perusakan, kemudian tindakan-tindakan merobohkan, kemudian yang akan menyerbu gudang. Di situ ada gudang senjata. Saya bukan membela TNI ya, tapi harus balance. Saya kira itu poinnya," kata Djoko kepada para wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/4/2011).

Singkatnya, Djoko mengatakan, institusi yang bergerak di bidang HAM, seperti Komisi Nasional HAM, harus menggali informasi mengapa aparat TNI sampai mengejar masyarakat. Djoko menegaskan, siapa pun yang berbuat salah, pasti akan diserahkan kepada aparat penegak hukum.

"Polisi Militer sudah memeriksa 12-13 orang. Kita ikuti saja," katanya.

Terkait status lahan di lokasi bentrokan, Djoko mengaku belum mengetahuinya. "(Lahan) itu sejak awal sudah dipakai (TNI). Dan latihan di situ kan sudah lama. Seingat saya, sejak (saya) masih berpangkat kapten di Yogya, (lahan) itu sudah dipakai juga untuk latihan. Yang dulu-dulu, tidak pernah ada masalah," katanya.

Bentrokan antara aparat TNI dan warga terjadi pada Sabtu (16/4/2011) lalu. Akibat bentrokan itu, sejumlah warga mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com