JAKARTA, KOMPAS.com — Duta Besar Somalia untuk Indonesia Mohamud Olow Barow berpesan agar media tidak berlebihan dalam memberitakan penyanderaan 20 anak buah kapal MV Sinar Kudus. Pemberitaan berlebihan justru membuat para perompak Somalia yang menyandera para ABK itu besar kepala sehingga cenderung menaikkan nilai tebusan yang diminta.
Barow mengemukakan hal tersebut dalam pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Wakil Sekjen Partai Golkar Happy Bone Zulkarnaen, dan Ketua Bidang Kerja Sama Luar Negeri Partai Golkar Iris Indiramurti di Wisma Bakrie, Jakarta, Selasa (12/4/2011). Kedua pihak membahas banyak hal, khususnya terkait penyanderaan 20 warga Indonesia oleh perompak Somalia di Semenanjung Somalia.
"Dubes Somalia mengatakan, jangan membesar-besarkan eksistensi para perompak karena kalau semakin dibesarkan mereka makin memeras, meningkatkan nilai tawarnya," kata Happy.
Iris menambahkan, Barow berharap pers tidak memberi angin segar bagi para perompak. "Biasa-biasa saja memberitakannya. Misalnya, menelepon langsung keluarga (awak kapal), membuat mereka (perompak) besar kepala," katanya.
MV Sinar Kudus milik PT Samudera Indonesia Tbk dibajak di Semenanjung Somalia dalam perjalanan dari Pomalaa, Sulawesi Tenggara, menuju Rotterdam, Belanda. Para pembajak laut Somalia mengambil alih kapal yang membawa bijih nikel dengan 20 awaknya tersebut pada 16 Maret 2011.
Kini, sebanyak 12 orang dari 20 awak dikabarkan sakit. Mereka kekurangan bahan makanan dan air bersih. Perompak meminta uang tebusan 3 juta dollar AS.
Baca juga: Kasus Rio, Panglima Lakukan Kajian Hukum
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.