JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengatakan, terdapat sekitar 12.000 warga negara Indonesia yang bekerja di berbagai kapal yang berlayar di lautan internasional.
"Ada 12.000 tenaga kerja Indonesia yang bekerja, baik di kapal Indonesia maupun di kapal asing, yang berlayar di perairan internasional," kata Fadel dalam dialog ekonomi di Jakarta, Senin (11/4/2011) malam.
Menurut Fadel, hal tersebut diketahui setelah dia melakukan inventarisasi data akibat terjadinya peristiwa naas pembajakan kapal Indonesia oleh perompak Somalia. Menurutnya, ribuan pelaut Indonesia itu tersebar di berbagai kawasan di Asia dan Eropa.
Ia mencontohkan, terdapat sekitar 2.000 orang di Spanyol, 600 orang di Taiwan, dan 400 orang di Thailand. Para warga negara Indonesia (WNI( tersebut, menurut dia, telah diminta untuk membangun semacam asosiasi antarsesama pelaut Indonesia. "Sudah saya minta untuk membangun asosiasi dan tetap berhubungan dengan pihak kedubes kita di luar negeri," kata Fadel.
Langkah nyata
Sementara itu, Ketua Fraksi PDI-P DPR Tjahjo Kumolo mendesak pemerintah agar secepatnya melakukan langkah-langkah untuk segera membebaskan para pelaut Indonesia yang disandera oleh perompak Somalia.
"Harus ada action (langkah nyata) yang cepat dalam menyelamatkan WNI yang disandera," katanya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, gerombolan perompak Somalia membajak kapal Sinar Kudus yang diawaki 20 warga Indonesia. Kapal milik PT Samudra Indonesia itu dibajak pada 16 Maret 2011 saat berada dalam perjalanan dari Pomala, Sulawesi Selatan, menuju Belanda. Biasanya perjalanan dari Pomala ke Rotterdam membutuhkan waktu 34 hari. Namun, karena dibajak perompak, hingga saat ini kapal tersebut masih berada di perairan Somalia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.