JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengatakan, pertemuan para pemimpin partai dan fraksi partai anggota koalisi, Rabu pekan lalu, tidak memformalkan kesepakatan apa pun terkait Sekretariat Gabungan (Setgab). Menurut dia, pertemuan itu hanya menjadi wadah rekonsiliasi hubungan antar-anggota Setgab pascakisruh pengambilan keputusan terhadap usulan hak angket perpajakan di DPR.
”Ada keinginan semangat untuk melupakan duka kemarin dan melihat ke depannya. Ingin memperbaiki dengan situasi yang lebih kondusif,” tuturnya di Gedung DPR, Senin (21/3/2011).
Priyo mengatakan, tak ada kesepakatan tertulis dan tanda tangan terhadap komitmen apa pun dalam pertemuan tersebut. Menurutnya, kewenangan untuk memformalkan aturan atau kesepakatan berada di tangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Setgab. Pertemuan hanya membicarakan bagaimana setiap anggota Setgab bisa saling menghormati ke depannya.
”Hanya semangat untuk saling menghormati ke depannya, tidak saling menihilkan karena ingin menata kembali hubungan yang baik,” ujarnya.
Hanya saja, kesepakatan tak formal itu tetap menyadari bahwa perbedaan pendapat dari setiap anggota koalisi tetap dimungkinkan, meskipun harus dibicarakan dulu di dalam forum Setgab ke depannya. Golkar juga tetap berpegang pada prinsip bahwa setiap partai tak perlu mengubah haluan politiknya hanya untuk mencapai kesepakatan. Setiap partai juga tak dilarang untuk membungkam mulut para politisinya untuk berkomentar. Namun, semua pihak harus berusaha menahan diri untuk tidak berkomentar hal-hal yang negatif bagi hubungan ke depannya.
”Gini, biasanya itu kan ada aksi, makanya ada reaksi. Biasanya Golkar tak mau memulai. Kalau Anda diserang, enggak melawan, suatu saat diinjak-injak Anda,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.