Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Priyo: Kesannya, Ical Ingin Diusir

Kompas.com - 15/03/2011, 19:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Di balik pernyataan sejumlah elit Partai Demokrat yang membuka kemungkinan pergantian Ketua Harian Sekretariat Gabungan, Ketua DPP Golkar Priyo Budi Santoso menangkap niat buruk di dalamnya. Menurut Priyo, ada kesan untuk mendepak Aburizal dari posisi tersebut.

"Saya menyesalkan ini terjadi. Kami menangkap kesan Pak Aburizal ingin diusir. Itu tak elok. Kalau terus diulang-ulang, kami akan menyikapinya dengan cara kami," tegas Priyo di Gedung DPR RI, Selasa (15/3/2011).

Priyo tak ingin merinci apa yang dimaksudnya dengan 'cara kami'. Namun menurutnya, ketika elit Partai Demokrat sebagai partai dengan suara terbesar yang menggulirkannya, Golkar tentu akan merenungkannya dengan sungguh-sungguh.

"Kami akan renungkan apakah ini betul dari Pak SBY atau hanya bersifat pribadi. Selama ini kami rasa, hubungan Pak SBY dan Pak Aburizal baik-baik saja, semua masalah clear. Kalau ada yang ungkit-ungkit, silahkan," katanya.

Wakil Ketua DPR RI ini membantah jika Aburizal disebut terlalu sibuk hingga tak bisa mengelola koalisi dengan baik. Menurut Priyo, Aburizal Bakrie sudah mengambil langkah-langkah yang tepat sesuai dengan posisinya, baik sebagai Ketua Harian Setgab maupun Ketua Umum Partai Golkar.

Priyo juga menyatakan lebih baik para elit Demokrat ini menyampaikannya terlebih dahulu langsung kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono daripada menggulirkannya tanpa evaluasi yang jelas. Golkar sendiri tak dalam posisi mempertahankan jabatan tersebut mati-matian.

Kini posisi Golkar hanya menunggu pernyataan langsung Presiden atau paling tidak Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum. "Kalau yang bicara, yang beri sinyal adalah langsung Pak Presiden, tentu kami langsung bersikap. Kalau yang bicara langsung dari Anas, saya akan beri pernyataan balik. Tapi yang sampaikan kan elit-elitnya, kita akan menunggu," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com