JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekjen Partai Keadilan Sejahtera Mahfudz Siddiq menyadari bahwa dinamika koalisi terus terjadi. Namun, dinamika yang berpotensi banyak masalah justru terjadi di tingkat legislatif, bukan di tingkat eksekutif. Dalam dinamika ini, Mahfudz mengatakan seluruh anggota koalisi di parlemen harus berorientasi membangun sebanyak-banyaknya kesamaan dan mengelola secantik-cantiknya perbedaan.
”Tapi, jangan ada dusta di antara kita. Saya dengar ada distorsi informasi ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai anggota-anggota partai koalisi. Saya punya informasi-informasi A1 (terpercaya), tapi saya enggak mau buka,” katanya saat diskusi mingguan Polemik, Sabtu (12/3/2011).
Menurut Mahfudz, pihak-pihak ini melakukan disinformasi dan berupaya mendiskreditkan PKS di hadapan Presiden Yudhoyono. Pihak-pihak ini disebutnya ada yang berasal dari partai politik ada juga yang dari luar parpol. Namun, yang pasti mereka memiliki akses khusus untuk berkomunikasi langsung dengan Presiden.
”Saya kira Pak SBY lebih kenal PKS karena kita berinteraksi sejak 2004 sehingga informasi-informasi itu tak akan mempengaruhi belia, tapi cara-cara itu harus dihindari karena akan mempengaruhi suasana kondisi di dalam politik,” katanya.
Tapi, lanjutnya, PKS tak akan ambil pusing. Mahfudz kembali menegaskan sikap PKS sangat jelas untuk mengawal pemerintahan Presiden Yudhoyono hingga tahun 2014. PKS bahkan mendorong kepemimpinan Yudhoyono yang sangat dihormati pemimpin negara-negara Islam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.